ADVERTISEMENT
Advertnative
Jakarta, tvOnenews.com - Iran resmi menggunakan rudal balistik Sejjil, senjata jarak jauh berbahan bakar padat dengan daya hancur tinggi, dalam gelombang serangan terbarunya terhadap Israel.
Serangan yang disebut sebagai bagian dari Operasi True Promise 3 itu diklaim berhasil menembus sistem pertahanan udara Israel, memicu ketegangan regional yang kian memanas.
"Langit wilayah pendudukan kini terbuka untuk rudal dan drone kami," demikian pernyataan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) yang dikutip kantor berita Tasnim, Rabu (18/6/2025).
Mereka mengklaim telah menghancurkan sejumlah fasilitas vital Israel, termasuk pangkalan udara dan kantor intelijen.
Pakar Hukum Internasional UI Suzie Sri Suparin S Sudarman mengatakan bahwa yang paling dikhawatirkan adalah terjadinya regional warfare.
“Menambahkan, kemungkinan adanya regional warfare, jadi perang itu menjalar ke seluruh kawasan,” tutur Suzie.
Namun, menurut Suzie, negara-negara Sunni memihak negara-negara Syiah. Maka kemungkinan negara-negara ini sepakat untuk mendeeskalasi peperangan agar tidak menjalar kemana-mana.
“Karena kalau misalnya Iran membalas, tempat-tempat yang ada base Amerikanya itu akan diserang oleh mereka lalu Amerika benar-benar masuk. Jadi sebetulnya yang dikurangi adalah jangan sampai tempat-tempat yang paling dihargai oleh Iran itu diserbu oleh Israel sehingga dan Amerika Serikat sehingga tidak membalas ke tentara Amerika yang berada di seputar kawasan itu, jadi akan terjadi perang dunia,” ungkap Suzie. (awy)