ADVERTISEMENT
Aceh, tvOnenews.com - Presiden Prabowo Subianto kembali meninjau lokasi bencana di Aceh Tamiang, Aceh, pada kunjungan ketiganya sejak awal Desember untuk memastikan percepatan penanganan banjir dan tanah longsor yang melanda wilayah Aceh dan Sumatera.
Presiden tiba di posko Jembatan Kuala Simpang dan langsung memeriksa fasilitas pengungsian serta kondisi warga terdampak.
Kunjungan ini berfokus pada percepatan distribusi bantuan, evakuasi korban, dan pemulihan infrastruktur, termasuk pembukaan akses jalan yang sebelumnya terputus.
Presiden juga meninjau posko kesehatan yang menjadi titik layanan pertama bagi para korban.
Presiden Prabowo didampingi Gubernur Aceh Muzakir Manaf, Menteri ESDM, Menteri Sosial, Kapolri Sigit Listyo Prabowo, Panglima TNI, serta Bupati Aceh Tamiang.
Setibanya di lokasi, Presiden menyapa warga dan anak-anak pengungsi yang sejak pagi menunggu kehadirannya.
Dalam sambutannya, Presiden menegaskan komitmen pemerintah untuk mempercepat pemulihan.
“Insyaallah bersama-sama kita akan memperbaiki keadaan ini. Pemerintah akan turun, akan membantu semuanya,” ucap Presiden.
“Kita harus jaga lingkungan kita. Alam kita harus kita jaga. Kita tidak boleh tebang pohon sembarangan.”
Presiden juga meminta maaf atas sejumlah layanan yang belum pulih sepenuhnya dan menekankan bahwa tim di lapangan terus bekerja dalam kondisi berat.
Suasana haru mewarnai kunjungan ini ketika Presiden menyapa dan menggendong sejumlah anak korban bencana. Warga memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menyampaikan aspirasi mereka, termasuk kebutuhan air bersih dan perbaikan rumah.
Data terbaru menunjukkan sekitar 209.000 warga mengungsi di 632 titik. Lebih dari 10.000 warga kehilangan rumah akibat banjir bandang dan longsor, dengan tingkat kerusakan bervariasi dari ringan hingga berat.
Di Desa Sukajadi, Kecamatan Karang Baru, terdapat 89 kepala keluarga yang menghuni sekitar 50 tenda pengungsian yang dilengkapi dapur umum dan pos kesehatan dengan tenaga medis 24 jam.
Usai meninjau posko pengungsian, Presiden dijadwalkan memimpin rapat koordinasi khusus bersama kementerian, BNPB, Forkopimda, dan pemerintah provinsi untuk mempercepat langkah penanganan darurat dan pemulihan.
Pemerintah kembali menegaskan bahwa penanganan bencana di Aceh dan Sumatera menjadi prioritas nasional, dengan kerja terkoordinasi dari tingkat pusat hingga daerah.