ADVERTISEMENT
Jakarta, tvOnenews.com - Meski gencatan senjata tahap pertama masih berlaku, serangan Israel ke Gaza terus berlanjut. Sejak Oktober hingga kini, lebih dari 300 warga Palestina dilaporkan tewas.
Selain Gaza, Israel juga aktif melakukan operasi militer di Tepi Barat, Lebanon, hingga Suriah. Situasi ini dinilai sebagai upaya mengulur proses menuju gencatan senjata fase kedua.
Analis Timur Tengah Irfan Maulana mengatakan Israel terlihat sengaja meningkatkan eskalasi agar implementasi “20 poin rencana Trump” untuk fase kedua gencatan senjata tertunda.
“Israel terus-menerus mengulur-ulur agar proses menuju tahap kedua ini gagal atau ditunda,” ujarnya.
Menurut Irfan, Israel melakukan serangan bukan hanya di Gaza, tetapi juga di Tepi Barat, Lebanon, dan Suriah.
Ia menegaskan bahwa Israel telah memperluas penguasaan wilayah Suriah sejak rezim Bashar al-Assad jatuh, termasuk menguasai Quneitra dan Gunung Hermon.
Irfan menyebut serangan terbaru Israel di Suriah merupakan bagian dari provokasi untuk meningkatkan tensi regional.
Ia menambahkan bahwa fase kedua gencatan senjata rencana internasional yang diumumkan Donald Trump kini memasuki persiapan awal dan akan mencakup pembentukan Board of Peace sebagai pemerintahan transisi Palestina serta pengiriman pasukan stabilitas internasional.
Tahap ini juga mengharuskan Israel menarik pasukannya dari zona pendudukan di Gaza.
Namun Irfan menjelaskan Israel keberatan dengan poin tersebut. Tiga negara mediator yaitu Qatar, Turki, dan Mesir mendesak agar Israel menarik pasukan terlebih dahulu sebelum pelucutan senjata Hamas.
Di sisi lain, media Israel garis keras menekan pemerintahnya agar menolak kompromi tersebut.
Israel disebut tetap ingin mempertahankan jalur pendudukan di wilayah “garis kuning” di Gaza serta merancang peta baru yang mempersempit wilayah Palestina.
Mengenai serangan ke Suriah dan Lebanon, Irfan mengatakan hal itu terkait agenda politik kelompok sayap kanan Zionis yang saat ini berkuasa.
Irfan menegaskan bahwa langkah Israel tidak dibenarkan secara hukum internasional.
Menurutnya, keberhasilan gencatan senjata fase kedua di Gaza juga akan menguntungkan Suriah karena dapat membuka jalan bagi tuntutan internasional agar Israel menarik diri dari wilayah Suriah yang didudukinya.