Lampung, tvOnenews.com - Penyebab kematian mahasiswa ekonomi UNILA pasca mengikuti Diksar mahasiswa ekonomi pecinta lingkungan masih menjadi tanda tanya.
Kepolisian saat ini tengah memeriksa sejumlah saksi terkait kasus ini.
Pengacara keluarga korban menyatakan terjadi tindak kekerasan saat Diksar berlangsung.
Sementara Kepala Mahapel Unila membantah adanya tindak kekerasan.
Direktorat Reserse Kriminal Umum Ditreskrimum Polda Lampung telah menerima laporan resmi dari Wirnawani, ibu dari almarhum Pratama Wijaya Kusuma, seorang mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis FEB Universitas Lampung (UNILA) yang meninggal dunia usai mengikuti kegiatan pendidikan dasar (Diksar) Organisasi Mahasiswa Ekonomi Pecinta Lingkungan (Mahepel).
Pratama diduga menjadi korban kekerasan fisik saat mengikuti Diksar Mahepel yang digelar di kawasan Gunung Betung, Kabupaten Pesawaran Lampung pada 14-17 November 2024 lalu.
Polda Lampung tengah mengumpulkan keterangan dan kronologi kejadian baik dari keluarga korban maupun pihak Universitas Lampung.
Sampai sekarang kita masih bekerja. Untuk yang sudah kita lakukan
Lima orang peserta yang mengikuti Diksar Mahepel Fakultas Ekonomi Bisnis UNILA dimintai keterangan oleh kepolisian pekan ini.
Mereka merupakan rekan dari korban Pratama Wijaya Kusuma. Pengacara keluarga korban menyatakan dari kesaksian lima peserta diduga tindak kekerasan tersebut terjadi.
Sementara pengurus mahasiswa ekonomi pecinta lingkungan Fakultas Ekonomi Bisnis UNILA membantah keras adanya tindakan kekerasan dan kontak fisik saat pelaksanaan Diksar.
Selama saya mengikuti Diksar itu, kami tidak ada melakukan kekerasan atau kontak fisik.
Penyelidikan kepolisian masih berlangsung hingga kini. Bahkan ada rencana dilakukan ekshumasi terhadap jasad korban untuk memastikan penyebab kematiannya.
Korban Pratama Wijaya Kusuma mulai sakit-sakitan setelah mengikuti Diksar Mahepel. Ia juga tidak mengikuti perkuliahan.
Selain mengalami penggumpalan pembuluh darah di kepala, korban Pratama juga mengalami sejumlah luka di tubuhnya seperti di leher, di bagian siku tangan kiri, dan di atas perut. (awy)