Jakarta, tvOnenews.com - Aktivitas penumpang bus di Terminal Kalideres, Jakarta Barat, terpantau meningkat pada hari Natal, Rabu (25/12/2025). Sejumlah masyarakat tetap memilih transportasi bus antar kota antar provinsi (AKAP) untuk bepergian selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Pantauan di lokasi menunjukkan antrean penumpang mulai terlihat sejak pagi hari. Beberapa bus tujuan Jawa Tengah dan Jawa Timur, salah satunya bus Sinar Jaya dengan rute Probolinggo dan Cilacap, dipadati penumpang yang hendak pulang kampung maupun berlibur.
Petugas terminal memastikan seluruh armada bus yang beroperasi telah melalui proses ramp check atau pemeriksaan kelaikan kendaraan.
Pemeriksaan dilakukan secara rutin sejak awal Desember hingga puncak Libur nataru, meliputi kondisi mesin, sistem pengereman, oli, air radiator, hingga kelengkapan keselamatan.
Salah satu sopir bus AKAP, Triono, menyebutkan bahwa pemeriksaan kendaraan dilakukan sebelum hari keberangkatan.
Menurutnya, secara teknis kondisi bus dinyatakan layak jalan dan kendala utama selama perjalanan umumnya disebabkan oleh kemacetan lalu lintas.
Untuk perjalanan jarak jauh hingga 13 jam, pengemudi mendapatkan waktu istirahat sekitar 30 menit di rumah makan.
Selain pemeriksaan kendaraan, kesehatan pengemudi juga menjadi perhatian. Sopir diwajibkan menjalani pemeriksaan kesehatan guna memastikan kondisi fisik tetap prima selama perjalanan, demi menjamin keselamatan penumpang.
Dari sisi penumpang, Novi, salah seorang penumpang bus tujuan Jawa Timur, mengaku memilih bus karena sudah terbiasa dan merasa aman.
Ia menyadari lonjakan penumpang kerap terjadi saat libur panjang, sehingga datang lebih awal ke terminal untuk menghindari kehabisan tiket.
Hal senada disampaikan Fendy, penumpang tujuan Cilacap, yang menyebut antrean tiket pada masa libur jauh lebih panjang dibanding hari biasa.
Meski demikian, ia tetap memilih bus karena dinilai lebih praktis dan sesuai dengan kebutuhannya saat cuti kerja.
Sementara itu, pengamat transportasi menilai kecelakaan lalu lintas yang kerap terjadi saat musim liburan tidak bisa dilihat sebagai peristiwa tunggal.
Menurutnya, insiden besar merupakan puncak dari persoalan sistemik yang melibatkan banyak unsur, mulai dari pengelolaan armada, kualitas dan jam kerja pengemudi, hingga pengawasan regulator.
Ia menekankan pentingnya perbaikan menyeluruh dalam ekosistem transportasi, termasuk peningkatan standar pengawasan, manajemen operator bus, kesiapan armada, kompetensi pengemudi, serta kesadaran masyarakat.
Keselamatan, menurutnya, harus selalu menjadi prioritas utama dibandingkan kecepatan perjalanan.
Pemerintah bersama aparat terkait terus melakukan pengawasan selama periode Nataru guna menekan risiko kecelakaan dan memastikan mobilitas masyarakat berlangsung aman dan lancar.