Jakarta, tvOnenews.com — Memasuki libur panjang Natal dan Tahun Baru 2026, kepadatan arus lalu lintas diprediksi meningkat di sejumlah jalur utama, kawasan wisata, serta simpul transportasi di berbagai daerah.
Untuk mengantisipasi lonjakan mobilitas masyarakat sekaligus menjaga keselamatan pengguna jalan, Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri mengeluarkan imbauan agar masyarakat mengatur waktu perjalanan dengan bijak dan mengutamakan keselamatan.
Direktur Keamanan dan Keselamatan (Dirkamsel) Korlantas Polri Brigjen Pol Prianto menekankan pentingnya persiapan perjalanan, khususnya bagi masyarakat yang akan menuju bandara, stasiun, terminal, maupun pusat-pusat keramaian pada puncak libur Natal dan Tahun Baru. Menurutnya, keselamatan harus menjadi prioritas utama dibandingkan kecepatan perjalanan.
Korlantas Polri juga telah memetakan sejumlah titik rawan kepadatan lalu lintas, di antaranya kawasan wisata Puncak Bogor, jalur-jalur utama di Jawa Tengah dan Jawa Timur, hingga sejumlah destinasi di luar Pulau Jawa.
Pengaturan lalu lintas akan dilakukan secara situasional, termasuk penerapan rekayasa lalu lintas seperti contraflow dan pengendalian arus di jalan tol. Selain itu, faktor cuaca yang memasuki musim penghujan turut menjadi perhatian dalam pengamanan Libur nataru.
Sementara itu, pantauan di Gerbang Tol Cikampek Utama menunjukkan peningkatan volume kendaraan yang meninggalkan wilayah Jabodetabek menuju arah timur Pulau Jawa.
Sejak pagi hari, arus lalu lintas didominasi kendaraan pribadi. Tercatat antrean kendaraan sempat terjadi di gardu transaksi akibat tingginya volume kendaraan.
Untuk mengurai kepadatan, pengelola tol menambah jumlah gardu transaksi dari tujuh menjadi 11 gardu utama, bahkan disiapkan hingga 14 gardu utama serta delapan gardu satelit guna mempercepat arus kendaraan menuju Tol Trans Jawa.
Data mencatat, sebanyak 107.024 kendaraan telah melintas di ruas Tol Jakarta–Cikampek hingga pagi hari, dengan lebih dari 61.000 kendaraan menuju arah Trans Jawa.
Ketua Forum Angkutan Jalan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Pangestu Darmo, menilai kepadatan lalu lintas saat musim liburan merupakan persoalan sistemik yang melibatkan berbagai faktor.
Ia menyebut rekayasa lalu lintas seperti contraflow memang menjadi solusi jangka pendek, namun memiliki titik kritis yang menuntut kewaspadaan lebih tinggi dari pengelola maupun pengendara.
Menurut Pangestu, persoalan kemacetan tidak hanya berkaitan dengan kesiapan infrastruktur, tetapi juga perilaku pengguna jalan serta kondisi fisik pengemudi.
Ia menekankan pentingnya kesadaran pengendara untuk beristirahat ketika lelah dan tidak memaksakan diri, mengingat kelelahan dan microsleep menjadi salah satu faktor utama kecelakaan.
Selain itu, Pangestu juga mendorong optimalisasi transportasi umum di kawasan wisata untuk mengurangi kepadatan kendaraan pribadi.
Ia menilai pengelolaan parkir terpusat serta penyediaan angkutan umum yang aman dan nyaman menjadi kunci untuk meningkatkan keselamatan dan kenyamanan selama libur panjang.
Pemerintah dan aparat kepolisian memastikan terus bersiaga di lapangan selama periode libur Natal dan Tahun Baru 2026 guna menjaga kelancaran arus lalu lintas serta menekan risiko kecelakaan di jalan raya.