Gayo Lues, tvOnenews.com — Jaringan listrik di Kabupaten Gayo Lues hingga kini belum kembali menyala pascabanjir bandang. Kondisi tanpa penerangan ini semakin menyulitkan ribuan warga yang terpaksa bertahan dalam kegelapan, baik di rumah maupun di tenda-tenda pengungsian darurat.
Akses menuju Kecamatan Terangun, Kabupaten Gayo Lues, melalui jalur Aceh Tenggara masih mengalami kerusakan parah. Perjalanan ke wilayah tersebut memakan waktu hingga 26 jam akibat jalan yang rusak dan tertimbun material banjir bandang.
Kerusakan akses ini menjadi salah satu hambatan utama dalam penyaluran bantuan logistik, peralatan darurat, serta perbaikan jaringan listrik di wilayah terdampak.
Hingga malam hari, aliran listrik di sejumlah desa di Kecamatan Terangun belum pulih. Warga terpaksa mengandalkan lampu minyak dan penerangan seadanya untuk beraktivitas.
Kondisi serupa juga terjadi di Kecamatan Pining, di mana akses jalan yang masih terputus membuat bantuan belum sepenuhnya menjangkau wilayah tersebut.
Akibat keterbatasan fasilitas, ribuan warga korban banjir bandang membangun tenda pengungsian secara mandiri dengan memanfaatkan plastik dan bahan seadanya. Kondisi ini menambah kerentanan para pengungsi, terutama pada malam hari dan saat hujan turun.
Warga berharap pemerintah segera membuka kembali akses jalan, mempercepat pemulihan jaringan listrik, serta meningkatkan distribusi bantuan logistik dan fasilitas dasar guna meringankan beban para pengungsi di wilayah terdampak banjir bandang.