Sidoarjo, tvOnenews.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama tim gabungan resmi memulai tahap kedua evakuasi korban runtuhnya Pondok Pesantren (Ponpes) Al khoziny, Sidoarjo.
Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto, menyatakan masih ada 59 orang yang dilaporkan berada di bawah reruntuhan.
Harianto menjelaskan, sejak awal operasi, tim gabungan telah mengerahkan peralatan canggih termasuk drone termal untuk mendeteksi tanda-tanda kehidupan.
Namun hingga Jumat pagi, tidak ditemukan lagi sinyal yang menunjukkan adanya korban selamat.
BNPB juga telah berdialog dengan keluarga korban sebelum memulai langkah berisiko tinggi ini.
Menurut Harianto, seluruh keluarga menyetujui penggunaan alat berat meski kemungkinan selamat bagi korban sangat kecil.
Kesepakatan itu dituangkan dalam berita acara yang ditandatangani perwakilan warga, untuk memastikan proses berjalan transparan.
Sejauh ini, tercatat 108 korban telah berhasil dievakuasi, terdiri dari 103 selamat yang dirawat di rumah sakit, dan 5 meninggal dunia.
Sementara itu, 59 orang masih dinyatakan hilang dan belum dapat dipastikan keberadaannya.
Sebanyak 212 personel dikerahkan dalam operasi tahap kedua, terdiri dari BNPB, Basarnas, TNI, Polri, akademisi teknik sipil, serta para ahli konstruksi.
Evakuasi dengan alat berat ini ditargetkan akan berlangsung hingga seluruh korban ditemukan.