Terungkap Sudah CCTV Kemenlu Tunjukkan Gerak-gerik Mencurigakan Arya Daru, Ternyata Diplomat Muda Itu Lakukan...
- Istimewa/Tangkapan Layar
Jakarta, tvOnenews.com - Misteri kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Arya Daru Pangayunan (39) mulai menemukan titik terang.
Polisi ungkap fakta terbaru terkait kasus kematian Arya Daru Pangayunan yang ditemukan tewas di indekosnya di kawasan Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menuturkan bahwa malam hari sebelum ditemukan tewas, korban sempat ke rooftop gedung Kemenlu.
Peristiwa ini terekam CCTV di Kantor Kementerian Luar Negeri tempat Arya Daru bekerja selama ini.
- Kolase Tim tvOnenews
Gerak-gerik Arya Daru Pangayunan di rooftop kantornya pun terekam CCTV. Arya Daru bahkan sempat tampak termenung, celingukan di tembok pembatas rooftop.
"Jadi hasil pendalaman terhadap CCTV yang ada di gedung Kemenlu, tempat korban bekerja, kemudian hasil pemeriksaan saksi-saksi yang dilakukan oleh penyelidik, maka diduga ya diduga tanggal 7 Juli 2025, jam 21 lebih 43 sampai jam 23 lebih 09 atau sekitar 1 jam 26 menit, diduga korban berada di rooftop lantai 12 gedung Kemenlu," ungkap Ade Ary saat jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Kamis (24/7/2025).
Ade Ary menjelaskan, berdasarkan rekaman CCTV, didapati korban membawa tas ransel dan tas belanjaanya. Diketahui, korban mendatangi lagi kantornya sepulang dari pusat perbelanjaan.
Namun, saat korban turun dari roooftop, tas ransel dan tas belanjaannya tersebut tidak dibawanya. Korban terlihat langsung memberhentikan taksi.
"Awalnya korban naik membawa tas gendong dan tas belanja, kemudian saat turun korban sudah tidak membawa tas gendong dan tas belanja. Inilah fakta yang ditemukan. Ini masih dikumpulkan terus, kumpulan fakta-fakta nanti kesesuaian apa yang dilakukan korban di sana dan lain sebagainya," beber Ade Ary.
Ade Ary menegaskan pihaknya masih mendalami tujuan korban pergi ke roooftop kantor Kemenlu tersebut. Saat ini pihak kepolisian masih melakukan serangkaian pendalaman.
"Masih dikumpulkan terus, kumpulan fakta, kesesuaian, apa yang dilakukan korban di sana," imbuhnya.
Load more