Selain itu, laporan keuangan emiten serta anjloknya harga saham di sektor tertentu juga turut menekan indeks hari ini.
Airlangga juga menyinggung soal aturan mekanisme trading halt yang membekukan sementara perdagangan jika IHSG turun 5%.
Kebijakan ini awalnya diterapkan saat pandemi COVID-19, namun ia menilai bahwa aturan tersebut perlu ditinjau ulang agar sesuai dengan kondisi pasar saat ini.
Terkait fundamental ekonomi, Airlangga menegaskan bahwa Indonesia masih berada dalam posisi yang cukup kuat meskipun terjadi gejolak di pasar saham.
"Kalau penurunan ini kan di berbagai negara saham naik turun, biasa. Saham di negara lain minggu-minggu lalu turun cukup dalam, mungkin sekarang baru berimbas ke kita 1-2 hari," katanya.
Ia juga menyampaikan bahwa perkembangan IHSG ini akan dilaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto. Airlangga menekankan pentingnya transparansi dalam kebijakan ekonomi agar pasar tetap memiliki kepercayaan terhadap langkah-langkah yang diambil pemerintah.
Hari ini, Bursa Efek Indonesia (BEI) sempat melakukan trading halt pada pukul 11.19 WIB karena IHSG turun hingga 5,02% ke level 6.146. Kondisi darurat tersebut menunjukkan tingginya volatilitas di pasar dan perlunya langkah strategis untuk menjaga stabilitas.
Load more