Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengerahkan belasan mobil dalam program vaksin keliling dalam rangka jemput bola vaksinasi kepada masyarakat sejak Senin (5/7). Program ini sebagai salah satu strategi Pemprov DKI Jakarta untuk dapat memenuhi target 7,5 juta warga divaksin hingga Agustus 2021. Ada total 16 mobil vaksinasi keliling dengan jam layanan berbeda pada masing-masing lokasi yang akan disebar untuk menjangkau masyarakat yang belum terjangkau vaksinasi. Mekanisme pelaksanaan vaksinasi keliling ini adalah para calon penerima vaksin dapat mendaftar di aplikasi JAKI. Selain mendaftar melalui aplikasi JAKI, masyarakat juga dapat datang langsung dengan dikoordinir oleh RT/RW atau Lurah setempat dan akan didaftarkan secara kolektif. Namun, peserta bisa juga datang langsung cukup dengan membawa KTP ke lokasi vaksinasi. Setelah mendaftar, peserta bisa datang ke lokasi-lokasi di mana mobil keliling sedang melaksanakan vaksinasi dan langsung melakukan registrasi di meja registrasi. Setelah itu, peserta akan melakukan screening di meja selanjutnya. Di meja screening, peserta akan dicek kesehatannya untuk mendapat status bisa atau tidaknya mendapat vaksin pada saat itu juga. “Untuk screening tentunya akan ditanyakan riwayat penyakit yang pernah mereka derita, atau apa yang mereka alami selama ini. Apakah pernah kontak dengan pasien positif atau pernah positif sebelumnya,” tutur dr. Gafar, Kepala Puskesmas Kecamatan Setia Budi. Target vaksin di mobil vaksin keliling yang ada di Puskesmas Kecamatan Setia Budi ini 100 dosis, namun hingga siang sudah lebih dari 130 orang mendapatkan vaksin. Anggota DPD RI Fahira Idris berharap warga dapat memanfaatkan sebaik mungkin layanan jemput bola vaksin keliling yang dihasilkan dari kolaborasi Pemprov DKI Jakarta dengan berbagai unsur.
Menurutnya, jika mayoritas masyarakat Jakarta sudah mendapat vaksin, upaya besar untuk kendalikan pandemi bisa lebih ringan baik bagi DKI Jakarta maupun bagi Indonesia. Seperti kita tahu, Jakarta merupakan daerah dengan laju dan penularan kasus positif COVID-19 cukup tinggi.
Saat ini DKI Jakarta beradu cepat dengan laju penularan COVID-19 yang tinggi, sehingga diharapkan pelaksanaan PPKM Darurat Jawa-Bali dan juga program percepatan vaksinasi dapat mengurangi beban layanan kesehatan yang sudah penuh. (awy)