Purwakarta, Jawa Barat - Polisi membubarkan ratusan orang yang berdesakan ketika melamar kerja ke sebuah pabrik sepatu di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, karena petugas khawatir hal tersebut memicu penularan Covid-19.
Para pencari kerja itu mendatangi PT Metro Pearl Indonesia (MPI) yang terletak di Jalan Pramuka, Desa Bunder, Kecamatan Jatiluhur, Kamis, 10 September 2020. Mereka mendapatkan informasi dari media sosial bahwa perusahaan tersebut sedang mencari pekerja yang terdampak pandemi. Dalam informasi yang beredar luas di kalangan buruh pabrik itu, terdapat sebuah foto selembar kertas yang berkop surat PT MPI. Perusahaan yang memproduksi sepatu itu disebutkan mencari 124 pekerja yang memiliki keahlian dan 50 orang yang belum memiliki pengalaman.
Alhasil, ratusan orang mendatangi pabrik tersebut sejak dini hari untuk menyerahkan lamaran. Sebagian dari mereka merupakan lulusan SMA atau SMK. Semakin siang jumlah mereka yang datang terus bertambah. Sepanjang Jalan Pramuka pun padat manusia. Akibatnya, jalan-jalan di sekitar PT MPI pun mengalami kemacetan.
Karena khawatir menjadi klaster penyebaran virus corona, manajemen pabrik menghentikan perekrutan. Calon pelamar yang sudah memadati PT MPI dipaksa keluar. Para petugas keamanan pun sibuk memberi penjelasan kepada para pencari kerja yang sudah menunggu berjam-jam itu.
“Hari ini tidak ada lowongan ya ... hari ini tidak ada tes ya,” teriak seorang petugas ke arah kerumunan manusia.
“Teteh bubar ... Aa bubar ... tunggu informasi berikutnya ... silakan pulang ... ayo bergerak, bergerak,” kata petugas itu lagi sambil membujuk orang-orang untuk membubarkan diri.
Para pencari kerja itu pun perlahan meninggalkan pabrik. Mereka berjalan gontai berhimpitan menuju jalan raya.
“Saya datang ke sini karena mereka mencari penjahit untuk di pabrik. Sudah mengantre lebih dari satu jam. Tapi belum sempat memberi surat lamaran, sudah disuruh putar balik,” jawab Angga, seorang pemuda yang kehilangan pekerjaan akibat Covid-19.
Sementara Ella, mengaku mendapat informasi langsung dari seorang pegawai pabrik mengenai lowongan di PT MPI.
“Saya langsung saja datang ke sini. Tetapi belum sempat masukkin lamaran. Penuh sekali di dalam, sampai berdesakan. Kami kesulitan keluar pabrik. Saya takut sekali tadi, karena ada banyak orang,” cerita Ella ketika mencoba menyerahkan berkas lamaran. Namun usahanya itu tidak berhasil.
Kepolisian berencana memanggil manajemen pabrik untuk menjelaskan insiden ini. Apalagi mereka disinyalir melakukan perekrutan tenaga kerja yang melibatkan banyak orang tanpa menerapkan protokol kesehatan yang ketat. (act)
(Lihat juga: WASPADA KLASTER INDUSTRI, 43 BURUH PABRIK DI TANGERANG POSITIF CORONA)