Tapanuli tengah, tvOnenews.com -Tim tenaga kesehatan kembali diterjunkan ke sejumlah wilayah terdampak banjir bandang dan longsor di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.
Pengiriman dilakukan ke desa-desa yang masih terisolasi dengan menggunakan Helikopter milik Basarnas.
Tim tenaga kesehatan terdiri dari dokter dan perawat dari Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara. Mereka membawa obat-obatan serta logistik kesehatan dan dijadwalkan bertugas selama lima hari di lokasi terdampak. Setelah masa tugas berakhir, tim tersebut akan digantikan oleh tim kesehatan lainnya.
Pengiriman tim dilakukan melalui jalur udara karena sejumlah desa masih sulit diakses menggunakan kendaraan darat. Helikopter Basarnas diberangkatkan dari lapangan di kawasan Pandan menuju beberapa desa terisolasi, di antaranya Desa Satahi Nauli dan Desa Sibiobio.
Sejumlah warga di wilayah terdampak dilaporkan mengalami gangguan kesehatan, seperti penyakit kulit, gatal-gatal, sesak napas, hingga asma.
Tim kesehatan difokuskan untuk memberikan layanan pengobatan langsung di lapangan. Apabila ditemukan warga dengan kondisi medis serius, pasien akan segera dievakuasi ke RSUD Pandan menggunakan helikopter.
Selain pelayanan kesehatan, tim gabungan masih melanjutkan upaya penanganan pascabencana. Normalisasi aliran Sungai Hang terus dilakukan, sementara proses pencarian korban yang masih dinyatakan hilang tetap berjalan meski telah memasuki pekan ketiga pascabencana.
Berdasarkan data terkini, jumlah korban meninggal dunia di Kabupaten Tapanuli Tengah tercatat sebanyak 133 orang, sementara 38 korban lainnya masih dalam pencarian.
Masa tanggap darurat saat ini hampir berakhir, dan evaluasi terkait kelanjutan status tanggap darurat masih menunggu keputusan dari pemerintah daerah.
Meski masa tanggap darurat memasuki tahap akhir, Basarnas menegaskan tetap bersiaga untuk mendukung proses evakuasi apabila ditemukan korban saat proses pemulihan menggunakan alat berat.
Hingga kini, distribusi bantuan logistik ke desa-desa yang masih terisolasi dilakukan melalui jalur darat dengan berjalan kaki serta pengiriman udara.
Warga setempat juga masih melakukan pembersihan lumpur dan material sisa banjir di permukiman mereka, sementara genangan air masih terlihat di sejumlah titik terdampak paling parah.
Pemerintah dan tim gabungan terus mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti arahan petugas selama proses pemulihan pascabencana berlangsung.