Erick Thohir Todong Tanggung Jawab I.League dan Klub Atas Kericuhan Oknum Suporter, Persija Bisa Jadi Contoh
- tvOnenews-Ilham Giovani
Jakarta, tvOnenews.com - Ketua Umum PSSI Erick Thohir menodong pertanggungjawaban operator Super League, I.League atas kericuhan oknum suporter Persib dan PSIM.
Laga Persib Bandung melawan PSIM Yogyakarta di Stadion Sultan Agung Bantul, Yogyakarta, Minggu (25/8/2025) tercoreng dengan kejadian usai pertandingan.
Bukan di lapangan maupun di stadion, melainkan di berbagai titik di Yogyakarta.
Berawal dari bus yang digunakan oknum suporter Persib menyerempet suporter PSIM, hal ini pun kemudian berkembang hingga akhirnya bus menjadi bulan-bulanan massa.
Bagi Erick Thohir, PSSI sudah menyerahkan pertanggungjawaban kompetisi kasta teratas ini pada operator liga, I.League.
"Mesti tanya ke Liga. Kan kita dari PSSI sudah menyerahkan secara penuh tanggung jawab ke Liga dan klub dan kami akan monitoring langkah-langkah apa yang dilakukan oleh Liga," kata Erick Thohir.
Erick Thohir menyebut posisi PSSI sejak awal adalah menyelamatkan sepak bola Indonesia termasuk memastiakn suporter pulang ke rumah dengan aman.
Seperti diketahui, PSSI masih memberikan larangan suporter away di musim 2025-2026.
"Jadi Liga harus bertanggung jawab, klub-klub harus bertanggung jawab dan ini sudah berkali-kali kami ingatkan. Bahkan kita sudah punya komite supporter yang terus coba kerja sama," katanya.
Erick Thohir meminta para suporter untuk mencontoh bagaimana Persija Jakarta dapat melakukan penanganan awal pada suporternya.
Dia pun berharap seluruh klub bisa melakukan hal serupa demi tak merugikan klub kesayangan mereka.
"Saya apresiasi kemarin dari Persija melakukan self-control dengan suporternya, saya apresiasi. Saya berharap klub-klub di seluruh Indonesia mesti ada kerja sama yang baik dengan suporternya," kata Erick.
Di sisi lain, Erick Thohir menodong bagaimana I.League harus punya regulasi yang benar-benar keras mengingat FIFA sudah memperingati soal suporter ini.
"Cuman ya itu yang kita bilang makanya kita keras dan saya akan intervensi Liga, percaya saya," katanya.
"Kalau saya sudah keras, saya keras. Seperti PSSI mengintervensi Liga ketika VAR, Liga I, Liga 2 berhasil. Kita juga intervensi perwasitan dan terbukti perwasitan yang baik. Tapi kalau operasional ya Liga harus bertanggung jawab," kata Erick. (hfp)
Load more