Pengakuan Jujur Penjaga Kos soal Kondisi Sebelum Diplomat Arya Daru Ditemukan Tewas: Nggak Disuruh Istrinya, Saya Tidur
- tvOneNews
Jakarta, tvOnenews.com - Penjaga kos Siswanto menyampaikan kondisi sebelum menemukan jasad diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Arya Daru Pangayunan alias ADP (39).
Siswanto mengatakan bahwa, saat itu dirinya mengintip kamar indekos nomor 105 karena disuruh Meta Ayu Puspitantri (MAP), istri Arya Daru Pangayunan.
Saat ditanya mantan Wakapolri, Komjen Pol (Purn) Oegroseno, Siswanto mengatakan, ia sedang tidur dari sore hari sebelum dihubungi istri Arya Daru.
"Saya dari sore malah tidur kan, karena hujan terus pak waktu malam Selasa itu hujan terus," kata Siswanto saat diwawancarai kepada Tim Fakta tvOne di tempat kejadian perkara (TKP) di Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (4/8/2025).
Penjaga kos Guest House Gondia tersebut mengatakan, kondisi cuaca sebelum ADP ditemukan tewas kebetulan sangat tidak mendukung.
- Istimewa
Siswanto selaku penjaga kos pada waktu itu lebih memilih istirahat sejak sore akibat cuacanya hujan deras.
Namun, Siswanto selalu dihubungi istri korban yang telah mempunyai firasat buruk kepada sang suami.
Pasalnya, istri korban menghubungi Siswanto berkali-kali. Pada percobaan pertama dan kedua gagal, tetapi yang ketiga sukses.
Siswanto menyebut istri korban pertama kali menghubunginya sekitar pukul 00.30 WIB dan pagi hari.
"Terus makanya saya pakai sarung habis shalat Isya itu kan," tutur dia.
Merujuk dari rekaman CCTV yang viral di media sosial, Siswanto terekam dalam video CCTV menunjukkan waktu telah dini hari.
- Tangkapan layar
Siswanto pada saat itu tidak mengenakan baju dan hanya pakai sarung, dengan dalih baru selesai shalat Isya pasca bangun tidur.
Pada CCTV pukul 00.27 WIB, Siswanto yang hanya mengenakan sarung kepergok mondar-mandir di depan kamar indekos korban.
Gelagatnya pun dinilai sangat mencurigakan, sehingga Siswanto dituduh oleh publik sebagai pelaku di kasus kematian ADP.
Tak ayal, Siswanto pada saat itu terlihat tengah mengintip lewat jendela kamar indekos korban.
Ia menegaskan, gerak-gerik dirinya karena ingin memastikan lampu di kamar mandi masih nyala.
Ia menambahkan bahwa, pengintipan tersebut mengingat ADP tidak terbiasa istirahat di malam hari dengan kondisi gelap, tetapi lampu saat itu mati total.
"Setelah itu saya rebahan langsung tiduran. Itu kalau nggak ditelepon sama istrinya almarhum juga saya nggak bangun," jelasnya.
Soal kegiatan ADP di malam hari, Siswanto menjelaskan, saat itu dirinya tidak mengetahui apa yang dilakukansang diplomat muda.
Kapolsek Menteng Kompol Reza Rahandhi sebelumnya menyampaikan, penjaga kos masih berkomunikasi dengan korban.
Menariknya lagi, diplomat muda asal Sleman tersebut sempat memesan makanan yang diantar ojek online (ojol).
Berdasarkan rekaman CCTV lainnya, sebuah video menunjukkan aktivitas terakhir korban terekam tengah membuang plastik hitam.
"Setengah satu waktu itu saya kaget dengar telepon saya bunyi. (Arya Daru buang sampah dan pesan makanan) nggak ketemu, itu kan dari sore udah tidur," ngakunya.
Ia kembali menegaskan bahwa, dirinya terakhir kali bertemu dan melihat ADP pada Sabtu dan Minggu sebelumnya tengah membawa mobil dinas dari Kemlu RI.
Polda Metro Jaya dalam konferensi pers sebelumnya telah menyampaikan hasil penyelidikan motif kematian ADP tidak terindikasi unsur tindak pidana.
Kesimpulan sementara tersebut berdasarkan hasil pengumpulan 103 barang bukti, keterangan dari 24 saksi, serta pemeriksaan laboratorium forensik.
(hap)
Load more