Penulisan Ulang Sejarah Indonesia Hampir Rampung, Kemenbud Bakal Sosialisasi dan Uji Publik
- Instagram @pelindungbudaya
Jakarta, tvOnenews.com - Kementerian Kebudayaan (Kemendikbud) RI mengungkap progres penulisan ulang sejarah Indonesia saat ini telah mencapai 70 persen.
Hal ini diungkapkan Direktur Jenderal Perlindungan Kebudayaan dan Tradisi Kementerian Kebudayaan (Kemenbud), Restu Gunawan, saat hadir dalam Pembukaan Pameran Jurnalistik Kompas, di Bentara Budaya Jakarta, Senin (30/6/2025).
“(Progresnya) sekitar 70-80 persen,” kata Restu, kepada wartawan.
Sementara itu Restu menuturkan bahwa pihaknya akan melakukan sosialisasi dan uji publik di beberapa kota.
“Ya, nanti bulan Juli kita akan lakukan sosialisasi dan uji publik di beberapa kota. Ada di Jakarta, ada di mungkin tadi di Barat 1, di Tengah 1, di Timur 1. Kira-kira gitu sih secara teknis uji publiknya gitu. Tunggu aja nanti kita lakukan. Pasti kita lakukan lah,” ungkap Restu.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Perlindungan Kebudayaan dan Tradisi Kementerian Kebudayaan (Kemenbud), Restu Gunawan angkat bicara soal permintaan penyetopan penulisan ulang sejarah Indonesia oleh Ketua DPP PDIP, MY Esti Wijayati.
Restu beranggapan penulisan ulang sejarah Indonesia ini sudah waktunya, lantaran adanya temuan-temuan baru.
“Ya, kita sebenarnya kan sudah lama yang nggak menulis buku sejarah nasional. Ya, setahun sejarah, sejak Indonesia dalam arus sejarah itu kita kan nggak menulis ya. Saya kira sudah waktunya karena temuan-temuan baru, baik di bidang arkeologi, sejarah, temuan kan sudah banyak nih. Jadi ini kan perlu kita tulis, jadi masyarakat biar tahu gitu,” kata Restu, kepada awak media.
Lebih lanjut Restu menuturkan penulisan ulang ini dilakukan guna mengubah paradigma berpikir masyarakat tentang Indonesia sentris.
“Dan juga kita ini kan ingin mengubah juga paradigma berpikir kita tentang Indonesia sentris. Kita ingin melihat kehebatan Indonesia. Nah, kehebatan itu dari masa lalu sampai kini kan harusnya dilihat dari sejarah, dari tulisan sejarah,” terang Restu.
Kemudian Restu berharap agar penulisan ulang sejarah ini dapat selesai sesuai jadwal dan bisa menghasilkan karya-karya yang bagus dari para penulis, sejarawan, dan arkeolog. (ars/muu)
Load more