5 Poin Penting Dibeberkan Nadiem Makarim soal Kasus Korupsi Laptop Chromebook
- tvOnenews.com/Rika Pangesti
Jakarta, tvOnenews.com - Lima (5) poin penting dibeberkan Mantan Mendikbudristek Nadiem Makarim soal kasus korupsi Program Digitalisasi Pendidikan berupa pengadaan laptop Chromebook, di Kemendikbudristek periode 2019-2022.
Lantas, 5 poin tersebut, apa saja?
1. Pengadaan Peralatan TIK sebagai Mitigasi Pandemi Covid-19
Dalam hal ini, Nadiem Makarim beberkan, pengadaan peralatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), termasuk laptop adalah bagian dari upaya mitigasi saat pandemi Covid-19 di Indonesia.
Saat pandemi terjadi, kata dia, Kemendikbudristek harus melakukan mitigasi dengan cepat dan efektif agar bahaya learning loss atau hilangnya pembelajaran bisa ditekan.
"Sehingga program pengadaan peralatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang termasuk laptop adalah bagian dari upaya mitigasi risiko pandemi untuk memastikan pembelajaran murid-murid kita tetap berlangsung," kata Nadiem.
Lanjutnya menjelaskan, bahwa Kemendikbudristek saat itu melakukan pengadaan 1,1 juta unit laptop beserta modem 3G dan proyektor untuk lebih dari 77 ribu sekolah dalam kurun waktu empat tahun.
Selain mendukung pembelajaran jarak jauh, ia mengatakan perangkat TIK juga menjadi alat peningkatan kompetensi guru, tenaga pendidikan serta untuk pelaksanaan assessment nasional berbasis komputer (ANBK).
"Saya sepenuhnya menyadari bahwa dalam setiap kebijakan publik pengawasan dan akuntabilitas adalah hal yang tidak bisa ditawar. Selama saya menjadi Mendikbudristek setiap kebijakan dirumuskan dengan asas transparansi, keadilan, dan iktikad baik," ujarnya.
2. Nadiem Beberkan Alasan Pilih Laptop Chromebook
Nadiem jelaskan, tim di Kemendikbudristek awalnya melakukan kajian mengenai perbandingan antara chromebook dan operating system lainnya.
Nadiem mengatakan dari laporan yang diterimanya, harga laptop chromebook lebih murah 10-30 persen dari lainnya.
"Bukan hanya itu saja, operating system ChromeOS itu gratis. Sedangkan operating system lainnya itu berbayar, dan bisa berbayar sampai Rp1,5 sampai Rp2,5 juta tambahan," ujarnya.
Ia mengatakan salah satu hal penting dari kajian itu adalah kontrol terhadap aplikasi yang ada di dalam chromebook bisa melindungi murid dan guru dari pornografi, judi online, tanpa biaya tambahan lagi.
Menurutnya, operating system lain membutuhkan biaya tambahan untuk hal itu.
"Jadi berbagai macam alasan di dalam kajian ini benar-benar menunjukkan kenapa ada keunggulan dari aspek chromebook dan satu klarifikasi lagi bahwa chromebook itu bisa digunakan secara offline walaupun fiturnya lumayan terbatas," ujar Nadiem.
Load more