Tantangan ini yang Sempat Dialami Pemain Timnas Indonesia di Era STY, Wak Haji Singgung Bahasa
- AFC
Jakarta, tvOnenews.com- Pemain muslim, Wak Haji pernah menjelaskan seperti apa tantangan yang sempat ia alama selama di Timnas Indonesia.
- AFC
Ragnar Oratmangoen yang akrab disapa Wak Haji pernah menyampaikan, tantangan ini ia rasakan kala masih diasuh Pelatih toleran Shin Tae-yong atau STY.
Meskipun ada tantangan, Timnas Indonesia diasuh oleh STY membawa perubahan lebih baik bagi sepak bola Indonesia.
Tak heran Ragnar Oratmangoen pun melihat bisa membawa Tim ke babak selanjutnya di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Ragnar oratmangoen merupakan Pemain naturalisasi, yang juga belajar beradaptasi. Terutama dengan ada satu kendala yang buatnya kesulitan berbicara dengan Pelatih STY.
Tantangan Dirasakan Ragnar Oratmangoen
- PSSI
Mengingat STY itu berasal dari Korea Selatan dan bukan beragama Islam. Tentunya, butuh waktu untuk bisa saling memahami.
Sehingga ia pun terus berusaha memahami budaya Indonesia dan seputar agama Islam.
Namun tanpa sadar, Ragnar Oratmangoen merasakan ada tantangan utama bagi pemain asal Belanda itu.
Wak Haji dan pemain lainnya, sebut bahasa yang menjadi tantangan utamanya. Sehingga adanya gap (perbedaan) dalam berkomunikasi.
Ragnar mengungkapkan saat wawancara bersama komika Mamat di Podcast Sport77, dikutip Minggu (12/4/2025).
Dalam ceritanya, bermain sama Timnas Indonesia dan bertemu Pelatih Shin Tae-yong bahwa ada bahasa fasih Wak Haji kuasai yaitu bahasa Inggris.
Namun di Timnas Indonesia pakai Indonesia. Ditambah, pelatih Timnas Indonesia yaitu Shin Tae-yong kala itu lebih fasih bahasa korea.
Hal inilah yang jadi tantangannya lata Ragnar, bisa agak menyulitkan memahami saat berlatih.
"Pada awalnya saya sulit, karena dia tidak dapat berbicara bahasa inggris dan penerjemahnya translate ke bahasa indonesia," ungkap Ragnar.
"Lalu, saya juga tidak bisa berbahasa indonesia. Jadi kami (pemain) menggunakan penerjemah lainnya," sambungnya.
"Seorang pelatih yang menerjemahkannya ke bahasa inggris. itu saja sudah sulit, karena saya tidak dapat mengerti apa yang ia maksud dengan pasti," jelas pemain mualaf itu.
Load more