Ibnu Abbas menafsirkan firman Allah tentang kejadian saat ditiupnya sangkakala.
Di mana sebagian besar makhluk akan musnah kecuali makhluk yang Allah kehendaki untuk tetap hidup, di antaranya adalah para bidadari, bidadara, dan malaikat yang menjalankan tugas-tugas tertentu, seperti malaikat Jibril, Mikail, dan Israfil.
Hadis lain menjelaskan tentang interaksi antara istri duniawi dengan bidadari suaminya kelak di surga.
Disebutkan bahwa apabila seorang istri menyakiti suaminya tanpa alasan yang sah, maka istri-istri suaminya dari kalangan bidadari akan berkata: "Janganlah menyakitinya, semoga Allah menjauhkan darimu. Sesungguhnya ia hanyalah seorang tamu yang sebentar lagi berpisah dan akan menuju kepada kami (di surga)" (HR. Tirmidzi).
Dari sini, dapat diambil pemahaman bahwa seorang mukmin sudah memiliki pasangan di surga, yaitu bidadari, dengan syarat ia mampu menjaga iman dan taqwa kepada Allah di dunia.
Semua gambaran tentang bidadari ini tidak hanya sebagai pelipur lara, namun sebagai anugerah dan motivasi bagi seorang muslim untuk menjaga akhlak dan keimanan mereka agar dapat bertemu dengan rahmat Allah SWT di akhirat nanti.
Bidadari dalam Islam dipandang sebagai anugerah Allah yang diberikan kepada hamba-hamba yang taat, sebagai bentuk kasih sayang dan keindahan yang tidak dapat dibandingkan dengan apapun di dunia.
Load more