Untuk barang lainnya, sayuran mengalami penurunan tertinggi sebesar 30,74%, popok bayi dan dewasa 23,05%, dan garam 20,84%.
Contohnya, di Kabupaten Fakfak pada 2024, harga cabai rawit yang diangkut melalui tol laut dijual seharga Rp70.000/kg, sementara yang tidak diangkut melalui tol laut mencapai Rp120.000/kg, selisih harga hingga 41,67%.
"Contoh lain, bawang merah dijual seharga Rp35.000/kg melalui tol laut, sementara tanpa tol laut harganya Rp55.000/kg, ada perbedaan harga hingga 36,36%," tutur Moga.
Dalam hal jembatan udara, jumlah rute juga meningkat dari 13 rute pada 2017 menjadi 45 rute pada 2024. Selama periode 2022-2024, penurunan harga barang yang melalui rute jembatan udara juga signifikan, dengan Kabupaten Pegunungan Bintang mencatat penurunan harga bapok tertinggi sebesar 42,17%, disusul Intan Jaya dengan 41,88%, dan Malinau dengan 38,69%.
Penurunan harga bapok tertinggi tercatat pada beras medium (30,32%), minyak goreng (28,35%), dan gula (28,26%). Untuk barang penting, penurunan tertinggi pada semen (22,73%) dan triplek (13,79%).
Sementara itu, untuk barang lainnya, garam mengalami penurunan hingga 39,60%, obat-obatan 38,92%, dan air mineral 35,38%.
Secara keseluruhan, Gerai Maritim menjadi solusi penting dalam distribusi barang kebutuhan pokok dan barang penting ke daerah terpencil, terluar, dan perbatasan.
Load more