Polemik NU! Pesantren Krapyak Bantah Dukung Pleno PBNU: Tegaskan Loyal pada Rais Aam dan Gus Yahya sebagai Ketum
- PBNU
Yogyakarta, tvOnenews.com - Di tengah memanasnya tensi di dalam tubuh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Pondok Pesantren Krapyak Yogyakarta membantah sejumlah pemberitaan yang menyebut pesantren tempat Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) mondok (menuntut ilmu) itu nendukung upaya mengganti Ketua Umum PBNU melalui rapat pleno.
Berdasarkan keterangan resmi otoritas Pesantren Krapyak, pemberitaan mengenai hal tersebut mengandung insinuasi karena faktanya sama sekali tidak benar dan tidak sesuai dengan sikap resmi pondok pesantren.
Pesantren Krapyak menegaskan komitmennya untuk tetap memberikan dukungan atas kepemimpinan Rais Aam KH Miftachul Akhyar dan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf yang sah saat ini.
“Dari Krapyak kami mendorong agar apa pun persoalan di tubuh PBNU, harus dilakukan melalui mekanisme organisasi yang benar, dengan mengutamakan musyawarah. Prinsipnya, kami mendukung keberlangsungan kepemimpinan Dwi Tunggal PBNU KH. Miftachul Akhyar selaku Rais Aam dan KH. Yahya Cholil Staquf sebagai Ketua Umum PBNU hingga terselenggaranya Muktamar yang akan datang,” ungkap ketua Yayasan al-Munawwir Krapyak KH. Ahmad Shidqi Masyhuri, M.Eng, dikutip Senin (8/12/2025).
Sikap tersebut dinyatakan secara eksplisit dalam surat resmi sebagai bentuk klarifikasi terhadap isu dukungan pergantian kepemimpinan melalui rapat pleno.
Pihak Pesantren Krapyak menggarisbawahi bahwa dukungan kepada Rais Aam dan Ketua Umum PBNU saat ini merupakan bagian dari komitmen menjaga marwah organisasi, sekaligus menghindari fitnah yang berpotensi menimbulkan kegaduhan di tubuh Nahdlatul Ulama.
Selain menegaskan dukungan, pernyataan tersebut juga secara implisit menolak segala bentuk tindakan yang bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) NU, termasuk manuver yang berupaya mengganti pimpinan melalui cara-cara yang tidak sesuai konstitusi organisasi.
Melalui pernyataan resmi yang disampaikan itu, Pesantren Krapyak berharap media turut menjalankan fungsi kontrol dengan mengedepankan akurasi informasi, serta tidak memelintir sikap pesantren demi kepentingan politik praktis di tubuh NU.
Pernyataam tertulis tersebut ditandatangani para pengasuh pesantren, yaitu KH. Dr. Hamid Abdul Qodir Munawwir, Ny. Hj. dr. Fatimah Zaenal Abidin, KH. Muhtarot Basyro, KH. R. Chudlori Muhaimin Afandi, H. Ahmad Shidqi Masyhuri, M.Eng, KH. Nilzam Yahya, M.Ag., KH. Munawwar Ahmad Munawwir, KH. Idris Ali Maksum, Ny. Hj. dr. Khofifah Ali Maksum, KH. Fairuz Rifqi Dalhar Munawwir, Dr. H. Hilmy Muhammad, M.A., KH. Atif Muhammad, M.A., KH. Fairuz Warson Munawwir. (rpi)
Load more