ADVERTISEMENT

News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Pbnu

Gus Yahya Tegaskan Penunjukan Penjabat Ketua Umum PBNU Ilegal dan Tidak Sah, Ini Alasannya

Gus Yahya Tegaskan Penunjukan Penjabat Ketua Umum PBNU Ilegal dan Tidak Sah, Ini Alasannya

Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf menegaskan bahwa pemberhentian pimpinan PBNU di tengah jalan dari masa jabatan hanya dapat dilakukan lewat forum Muktamar Luar Biasa (MLB) dengan didasarkan pada pelanggaran berat yang terbukti.
Gus Yahya Tegaskan Masih Ketua Umum PBNU yang Sah: Keputusan Rapat Harian Syuriyah dan Turunannya Ilegal

Gus Yahya Tegaskan Masih Ketua Umum PBNU yang Sah: Keputusan Rapat Harian Syuriyah dan Turunannya Ilegal

Gus Yahya menegaskan bahwa sampai saat ini dirinya masih sebagai Ketum PBNU yang sah dalam Surat Keputusan Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia.
Gus Yahya Tegaskan Pemberhentian Pemimpin Harus Didasari Pelanggaran Berat

Gus Yahya Tegaskan Pemberhentian Pemimpin Harus Didasari Pelanggaran Berat

Selain itu, Gus Yahya juga menyebut, pergantian pemimpin yang baru harus melalui jalur Muktamar sebagai konferensi tingkat tertinggi.
Dinamika Organisasi NU, PWNU DKI Jakarta Usulkan Muktamar Luar Biasa

Dinamika Organisasi NU, PWNU DKI Jakarta Usulkan Muktamar Luar Biasa

Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta buka suara di tengah dinamika Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang tengah terjadi.
Gus Yahya Tak Permasalahkan Jika Muktamar PBNU Dipercepat

Gus Yahya Tak Permasalahkan Jika Muktamar PBNU Dipercepat

Namun ia menegaskan, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi yaitu dipimpin oleh Rais Aam dan Ketua Umum
Gus Yahya Tak Menampik Salah Satu Konflik PBNU Disebabkan Konsesi Tambang

Gus Yahya Tak Menampik Salah Satu Konflik PBNU Disebabkan Konsesi Tambang

Namun ia juga menyebut ada persoalan-persoalan lain yang membuat organisasinya saat ini sedang dilanda polemik.
Rapat Pleno PBNU Diubah Menjadi Rapat Koordinasi Penanganan Kebencanaan, Demi Menjaga Marwah NU

Rapat Pleno PBNU Diubah Menjadi Rapat Koordinasi Penanganan Kebencanaan, Demi Menjaga Marwah NU

Sekretaris Jenderal PBNU, Amin Said Husni, menjelaskan bahwa agenda Rapat Pleno Pengurus Besar Nahdlatul Ulama diubah menjadi Rapat Koordinasi Penanganan Kebencanaan.
Kemelut NU, Ma’ruf Amin Sebut Pleno PBNU yang Angkat Zulfa Mustofa Jadi Pj Ketum Tak Sah: Alangkah Malunya

Kemelut NU, Ma’ruf Amin Sebut Pleno PBNU yang Angkat Zulfa Mustofa Jadi Pj Ketum Tak Sah: Alangkah Malunya

Kiai Ma’ruf Amin menilai langkah pemakzulan Gus Yahya melalui rapat pleno dan mengangkat Zulfa Mustofa sebagai pengganti sementara tidak sesuai aturan dasar PBNU.
Audiensi Reformasi Polri, PBNU Usulkan 4 Pilar kepada Tim Percepatan di Setneg

Audiensi Reformasi Polri, PBNU Usulkan 4 Pilar kepada Tim Percepatan di Setneg

Dalam audiensi bersama Tim Percepatan Reformasi Polri, Gus Yahya sebut NU sebagai bagian dari masyarakat sipil punya tanggung jawab moral untuk ikut memperkuat institusi negara.
Keluarga Bantah Ma’ruf Amin Restui Zulfa Mustofa Jadi Pj Ketum PBNU: Kami Merasa Terganggu, Klaim Itu Tidak Benar

Keluarga Bantah Ma’ruf Amin Restui Zulfa Mustofa Jadi Pj Ketum PBNU: Kami Merasa Terganggu, Klaim Itu Tidak Benar

Siti Haniatunnisa menegaskan bahwa KH. Ma’ruf Amin tidak pernah berada dalam posisi merestui KH. Zulfa Mustofa jadi Ketum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Jadi Pj Ketum PBNU, KH Zulfa Mustofa Ungkap Sudah Izin Ma’ruf Amin

Jadi Pj Ketum PBNU, KH Zulfa Mustofa Ungkap Sudah Izin Ma’ruf Amin

Pj Ketua Umum (Ketum) PBNU KH Zulfa Mustofa mengaku merupakan keponakan dari Wakil Presiden ke-11 dan ke-13 KH Ma'ruf Amin. Ia ditunjuk gantikan Gus Yahya.
KH Zulfa Mustofa Ditetapkan Jadi Pj Ketum, Gus Yahya Tegaskan Tidak Ada Dua Pemimpin di PBNU

KH Zulfa Mustofa Ditetapkan Jadi Pj Ketum, Gus Yahya Tegaskan Tidak Ada Dua Pemimpin di PBNU

Pasalnya rapat itu hanya digelar hanya sepihak oleh Syuriyah tanpa melibatkan atau undang dari Tanfidziah.
Memuat Konten Berikutnya...

Trending

Bukan Orang Kaleng-kaleng, Ternyata Ini Kelompok yang Megeroyok Dua Mata Elang Hingga Tewas Bersimbah Darah di TMP Kalibata

Bukan Orang Kaleng-kaleng, Ternyata Ini Kelompok yang Megeroyok Dua Mata Elang Hingga Tewas Bersimbah Darah di TMP Kalibata

Kasus tewasnya dua mata elang yang dikeroyok hingga tewas di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan pada Kamis (11/12/22025) sore terungkap.
Top 3 SEA Games 2025: Megawati Hangestri Paling Bersinar di Thailand, Menang Rasa Kalah Timnas Indonesia, Atlet Renang Muda Peraih Emas

Top 3 SEA Games 2025: Megawati Hangestri Paling Bersinar di Thailand, Menang Rasa Kalah Timnas Indonesia, Atlet Renang Muda Peraih Emas

SEA Games 2025 menciptakan tiga cerita besar bagi Indonesia. Ada kekecewaan, ada kebanggaan, dan ada pula kejutan yang mengubah peta persaingan Asia Tenggara.
Lantik Pengurus Baru, Ini Pesan Mendes PDT ke ABPEDNAS: Awasi Dana Desa

Lantik Pengurus Baru, Ini Pesan Mendes PDT ke ABPEDNAS: Awasi Dana Desa

Asosiasi Badan Permusyawaratan Desa Nasional (ABPEDNAS) menggelar rapat pimpinan nasional (Rapimnas) 2025 di Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang pada Jumat (12/12/2025).
Malam Mencekam di TMP Kalibata Buntut Seorang Mata Elang Tewas Dikeroyok, Aksi Pembakaran Hingga Padamnya Listrik

Malam Mencekam di TMP Kalibata Buntut Seorang Mata Elang Tewas Dikeroyok, Aksi Pembakaran Hingga Padamnya Listrik

Dua mata elang (matel) menjadi korban pengeroyokan di kawasan Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, pada Kamis (11/12/2025) sore.
Klasemen Perolehan Medali SEA Games 2025, Jumat 12 Desember Pukul 17.00 WIB: Indonesia Tambah 4 Medali Emas hingga Sore Ini

Klasemen Perolehan Medali SEA Games 2025, Jumat 12 Desember Pukul 17.00 WIB: Indonesia Tambah 4 Medali Emas hingga Sore Ini

Berikut klasemen sementara perolehan medali SEA Games 2025, Jumat (12/12/2025) hingga pukul 17.00 WIB.
Susul Wagub Jabar, Dedi Mulyadi Beri Respons terkait Resbob Menghina Suku Sunda dan Suporter Persib Bandung

Susul Wagub Jabar, Dedi Mulyadi Beri Respons terkait Resbob Menghina Suku Sunda dan Suporter Persib Bandung

Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi bereaksi soal konten kreator Adimas Firdaus alias Resbob diduga menghina suku Sunda dan suporter Persib Bandung, Viking Persib Club.
Duh, Foto Resbob Ditaruh dengan "Sesajen" Buntut Ucapan Menghina Suku Sunda, Dedi Mulyadi Sampai Ikut Ngomong

Duh, Foto Resbob Ditaruh dengan "Sesajen" Buntut Ucapan Menghina Suku Sunda, Dedi Mulyadi Sampai Ikut Ngomong

Ucapan Resbob yang memantik amarah tersebut, diunggah ulang berbagai akun di Medsos.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT