Saya buat LP (laporan polisi) di Polda Riau, yakni Tiktok dengan akun haus keadilan dan Wakil Sekjen FKPMR. Saya minta tolong dimasa politik ini, jangan bermain politik sekotor ini. Janganlah membuat politik hitam, dengan membunuh karakter seseorang,” tambahnya.
Tudingan tersebut dibantah dengan tegas oleh Muhammad Nasir, bahwa dirinya dan KPK punya tugasnya sendiri-sendiri.
“Saya sudah 15 tahun menjadi anggota DPR RI perwakilan Riau. Amanah yang diberikan masyarakat Riau sudah dipegang dan saya emban baik-baik. Aspirasi didapil saya sudah jalankan. Dan regulasi dibawa saya, saya awasi dengan baik. Apalagi dengan KPK, saya tidak ada urusan dengan ketua KPK, regulasi KPK dan DPR itu berjalan sendiri-sendiri. menjalankan fungsi sebagai pembuatan anggaran, legislasi, pengawasan itu yang saya jalankan, untuk kemajuan Riau,” katanya.
Tak hanya 2 akun TikTok yang mencemarkan nama baiknya, beredarnya pula dugaan dokumen tentang anggota Komisi VII DPR RI Muhammad Nasir, yang mencatut nama Ketua KPK Firli Bahuri, untuk memuluskan proyek di PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) yang sempat membuat heboh masyarakat Riau.(man/muu)
Load more