Evakuasi dengan Alat Berat Dimulai, Puluhan Wali Santri Histeris Dengar Kabar Tidak Ada Tanda Kehidupan
- tvone - khumaidi
Sidoarjo, tvOnenews.com - Suasana haru dan histeris mewarnai Posko BNPB di Ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Kamis (2/10). Puluhan wali santri, khususnya para ibu-ibu menangis histeris hingga pingsan setelah mendengar kabar bahwa petugas gabungan akan segera melakukan pembongkaran reruntuhan masjid yang ambruk menggunakan alat berat.
Kabar itu disampaikan dalam rapat tertutup oleh petugas gabungan kepada perwakilan wali santri. Dalam rapat tersebut disebutkan bahwa di lokasi reruntuhan sudah tidak ada lagi tanda-tanda kehidupan, menyusul ditemukannya lima korban selamat dan dua korban meninggal pada Rabu (1/10) malam kemarin.
Salah satu wali santri asal Pangkal Pinang, Bangka Blintung, Fatimatus Zahro mengaku ikhlas mendengar kabar itu. Ia yang merupakan bibi dari santri yang bernama Muhammad Nasriudin, bersama ibunya sempat syok saat mendengar reruntuhan sudah tidak ada lagi korban selamat dan dioperasikan alat berat untuk mengangkat beton yang runtuh.
"Ya tadi katanya sudah tidak ada tanda-tanda kehidupan," ujar Zahro.
Menurut Zahro, ia sudah pasrah dan menyerahkan semuanya kepada petugas yang mencari korban menggunakan alat berat. Dia berharap semua santri segera ditemukan dalam keadaan meninggal maupun selamat.
"Kami berharap semua santri ketemu dalam keadaan masih selamat," ungkap Zahro.
Sebelumnya, korban santri yang berhasil ditemukan hingga Rabu malam kemarin sebanyak delapan orang, dua diantaranya dalam keadan meninggal dunai dan lima dalam keadaan selamat dengan kondisi luka-luka. Hingga kini, total korban yang berhasil dievakuasi sebanyak 108 santri. (khu/ias)
Load more