Debit Air Sungai Meningkat, Getaran Banjir Lahar Hujan Gunung Semeru Terekam Hingga 12.000 Detik
- Antara
Jakarta, tvOnenews.com - Aktivitas vulkanik Gunung Semeru di Jawa Timur kembali menunjukkan peningkatan pada Minggu (21/12) sore.
Berdasarkan catatan petugas, getaran banjir lahar hujan terjadi selama lebih dari tiga jam, yang mengakibatkan kenaikan volume air di sejumlah daerah aliran sungai (DAS) yang berhulu di gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut.
Dalam laporan periodik pengamatan kegempaan antara pukul 12.00 hingga 18.00 WIB, terekam satu kali gempa getaran banjir.
"Tercatat satu kali gempa getaran banjir dengan amplitudo 45 mm dan lama gempa 12.000 detik," ungkap Liswanto, petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, dalam keterangan resminya.
Selain getaran banjir, dalam kurun waktu enam jam tersebut, Semeru juga mengalami 30 kali gempa erupsi dengan durasi berkisar 91-114 detik. Tercatat pula tiga kali gempa guguran serta satu kali gempa harmonik.
Secara visual, puncak gunung sulit terpantau karena tertutup kabut tebal, dengan kondisi cuaca di sekitar lokasi dilaporkan cerah hingga berawan.
Kepala Pelaksana BPBD Lumajang, Isnugroho, mengonfirmasi bahwa banjir lahar hujan ini dipicu oleh intensitas hujan yang tinggi di wilayah puncak.
Meski debit air meningkat cukup drastis, ia memastikan bahwa aliran tersebut sejauh ini belum mengancam area permukiman warga.
Sebagai langkah antisipasi, pihak berwenang telah memberikan instruksi tegas bagi para pekerja di sungai.
"Debit air cukup deras, sehingga petugas mengimbau para penambang untuk menjauh dari DAS yang berhulu di Semeru," ujar Isnugroho.
Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai kerusakan infrastruktur maupun lahan akibat fenomena tersebut.
Saat ini, Gunung Semeru masih bertahan pada status Siaga (Level III/IV).
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan rekomendasi agar masyarakat tidak melakukan aktivitas apa pun pada sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
"Kami juga mengimbau agar masyarakat tidak beraktivitas dalam radius lima km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar)," katanya.
Load more