"Jumlah ini menunjukkan trend peningkatan dibandingkan jumlah kasus kekerasan terhadap anak pada 2023," jelas Ana Abdillah Direktur WCC Jombang.
Dalam kasus kekerasan yang melibatkan anak pada 2024 tersebut, lanjut Ana, pelaku KS, 14 pacar, 2 mantan pacar, dan 3 korban yang mengalami kehamilan namun tidak dikehendaki.
Dari ketiga korban tersebut, 2 diantaranya melahirkan, sementara 1 korban mengalami keguguran. Selain itu, terdapat 3 korban yang terpaksa tidak melanjutkan pendidikan formal akibat kehamilan, sehingga putus sekolah.
"Perbandingan data kasus dari tahun 2022 hingga 2024, terdapat trend peningkatan jumlah pada kasus Kekerasan Seksual yang kami tangani," tambahnya.
Selain terjadinya kenaikan jumlah kasus KS, kasus KDRT juga naik. Pada tahun 2022 sebanyak 38 kasus yang ditangani WCC Jombang. Namun sempat terjadi penurunan jumlah pada 2023 menjadi 34 kasus, dan kemudian mengalami peningkatan secara drastis pada 2024 menjadi 50 kasus. (usi/gol)
Load more