Agam, tvOnenews.com - Delapan korban luka berat berhasil dievakuasi dari wilayah terdampak banjir bandang di Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Para korban berada di titik paling sulit ditembus, ketika akses jalur darat tertutup total oleh lumpur tebal dan puing kayu berukuran besar.
Dalam kondisi genting tersebut, Basarnas menjadi satu-satunya harapan setelah tim darat tidak mungkin menjangkau lokasi.
Operasi penyelamatan dilakukan melalui jalur udara menggunakan helikopter Basarnas, yang diterjunkan untuk menjemput warga satu per satu dari wilayah terisolasi.
Kepala Basarnas Muhammad Syafi'i memimpin langsung operasi pencarian dan pertolongan via udara, dengan memusatkan manuver penyelamatan pada titik yang paling sulit dijangkau.
Delapan warga berhasil dievakuasi dan diterbangkan menuju ibu kota Kabupaten Agam. Para korban kemudian diserahkan kepada tim medis untuk mendapatkan penanganan darurat di RS Lubuk Basung.
Syafi'i menjelaskan bahwa para korban mengalami kondisi luka berat akibat hantaman material saat banjir terjadi.
Dalam tahap evakuasi pertama, helikopter mengevakuasi tiga warga dengan kondisi kritis, sebelum kembali untuk menjemput korban lainnya.
Selain menggunakan helikopter, Basarnas menambah personel untuk mendukung pencarian melalui jalur laut.
Namun medan pencarian masih menjadi hambatan besar, lumpur setinggi betis hingga pinggang, puing bangunan, pepohonan tumbang, dan reruntuhan infrastruktur.
Kondisi tersebut menyebabkan sejumlah titik baru bisa dijangkau melalui udara dan perahu.
Meskipun evakuasi telah berlangsung, ribuan warga masih mengungsi di wilayah Agam dan sekitarnya.
Banyak lokasi terdampak belum dapat diakses tim penyelamat, terutama wilayah pegunungan dan lembah yang tersapu banjir bandang.
Upaya pencarian korban hilang serta penyelamatan warga akan terus dilanjutkan selama cuaca memungkinkan.