Tapanuli selatan, tvOnenews.com - Tujuh korban Banjir bandang di Kecamatan Batangtoru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, dimakamkan secara massal pada Kamis petang.
Prosesi pemakaman dilakukan di area perkebunan Nusantara 3 setelah jenazah selama tiga hari disemayamkan di Puskesmas Batang Toru tanpa dapat diidentifikasi.
Keputusan pemakaman massal diambil lantaran hingga batas waktu yang ditentukan tidak ada pihak keluarga yang berhasil memastikan identitas ketujuh korban.
Kondisi jenazah yang terus memburuk juga menjadi pertimbangan unsur pemerintah dan tenaga kesehatan.
Camat Batang Toru, Mara Tinggi, menyampaikan bahwa banjir bandang yang menerjang lima desa di wilayah tersebut menyebabkan total 21 korban meninggal dunia.
Dari jumlah itu, 14 jenazah telah diambil dan dipulangkan oleh pihak keluarga.
Selain korban meninggal, sebanyak 113 warga mengalami luka dan masih menjalani perawatan intensif di Puskesmas Batang Toru.
Para korban mengalami beragam kondisi kesehatan, mulai dari luka robek, patah tulang, hingga trauma akibat terseret arus banjir.
Di sisi lain, suasana haru masih menyelimuti Puskesmas Batang Toru. Sejumlah keluarga dan kerabat terus berdatangan untuk mencari informasi terkait anggota keluarga mereka yang belum ditemukan.
Aparat gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), relawan, TNI, dan Polri masih melakukan pencarian di sejumlah titik terdampak banjir untuk menemukan korban lainnya.
Hingga kini, pemerintah kecamatan bersama tim gabungan terus berupaya mempercepat proses identifikasi korban, penanganan medis, serta distribusi bantuan bagi warga terdampak.
Banjir bandang yang terjadi beberapa hari lalu disebut sebagai salah satu yang paling besar dalam beberapa tahun terakhir di wilayah Batangtoru.