3 Hal Ini Bisa Menyebabkan Cedera saat Kamu Bermain Padel, Pemula Harap Berhati-hati!
- Pexels/Oliver Sjöström
tvOnenews.com - Padel, olahraga raket yang menggabungkan elemen tenis dan squash, semakin populer di Indonesia.
Daya tariknya tak cuma terletak pada tren yang sedang menanjak naik, tapi juga sifatnya yang sosial, mudah diakses, dan intensitas yang pas.
Namun, seperti olahraga lainnya, padel menyimpan risiko cedera yang sering kali luput dari perhatian para pemain, terutama bagi pemula atau mereka yang bermain secara rekreasional tanpa persiapan memadai.
{{imageId:385698}}
Cedera saat bermain padel umumnya dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yakni cedera akut (terjadi tiba-tiba) dan cedera overuse (akibat gerakan berulang).
Selain itu ada hal lain juga yang bisa menyebabkan kamu cedera saat main padel. Simak penjelasannya berikut ini.
1. Pergerakan mendadak dan berhenti cepat (sudden stops)
{{imageId:384844}}
Lapangan padel yang lebih kecil dan tertutup memaksa pemain melakukan serangkaian gerakan yang cepat dan eksplosif.
Pemain harus sering melakukan sprint pendek, melompat, dan, yang paling berisiko, berhenti secara mendadak atau mengubah arah secara tiba-tiba (pivot) untuk mengejar bola yang memantul dari dinding.
Gerakan tersebut memberikan beban kejut yang ekstrem pada sendi lutut dan pergelangan kaki.
Cedera ligamen, terutama ACL (Anterior Cruciate Ligament) atau cedera meniskus pada lutut, serta keseleo pergelangan kaki (terutama inversi), adalah yang paling umum terjadi akibat perubahan arah yang agresif.
2. Beban berulang pada tubuh bagian atas (overuse injuries)
{{imageId:384843}}
Meskipun padel dimainkan dengan raket pendek, gerakan memukul bola, terutama overhead dan smash (seperti víbora dan bandeja), melibatkan rotasi cepat pada bahu dan pergelangan tangan.
Risikonya, penggunaan teknik yang kurang tepat atau bermain tanpa pemanasan yang cukup dapat menyebabkan tendinitis.
Cedera paling khas pada padel adalah siku padel (padel elbow), mirip dengan tennis elbow, tapi sering kali disebabkan oleh getaran raket yang lebih berat dan pukulan forehand berulang.
Selain itu, cedera rotator cuff pada bahu juga sering dialami karena smash yang berlebihan.
3. Kurangnya pemanasan dan kelelahan
{{imageId:383786}}
Banyak pemain rekreasional melewatkan pemanasan yang benar dan pendinginan yang memadai. Pemanasan berfungsi mempersiapkan otot dan sendi untuk aktivitas intens.
Load more