Jakarta, tvOnenews.com – Video viral yang menampilkan seekor harimau Sumatra di Taman margasatwa ragunan (TMR) dalam kondisi tampak kurus memicu kehebohan publik.
Dalam unggahan yang tersebar di media sosial, muncul narasi bahwa harimau tersebut kelaparan karena pakan berupa daging diduga dibawa pulang oleh petugas.
Tuduhan tersebut menuai kecaman luas dari warganet dan menimbulkan pertanyaan mengenai kesejahteraan satwa di kebun binatang tersebut.
Namun pihak Taman Margasatwa Ragunan menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar.
Kepala Humas TMR, Wahyudi, memastikan seluruh harimau di Ragunan berada dalam kondisi sehat, terawat, dan mendapatkan pakan sesuai prosedur ketat yang diberlakukan lembaga konservasi.
Ia menyebut tuduhan pencurian pakan sebagai informasi palsu yang merugikan citra kebun binatang serta mengabaikan kerja keras para zookeeper dalam menjaga kesehatan satwa.
Harimau yang menjadi sorotan diketahui bernama Sri Deli, berusia 11 tahun, dan didatangkan dari Medan Zoo pada 2014.
Menurut Wahyudi, Sri Deli dikenal sebagai harimau yang sangat aktif sepanjang hari, sehingga bentuk tubuhnya lebih banyak dipengaruhi massa otot dibanding lemak.
Hasil pemeriksaan body conditioning score dari tim medis Ragunan bersama tim ahli internasional menunjukkan Sri Deli berada pada kategori normal, bahkan cenderung baik.
Pihak Ragunan memastikan proses pemberian pakan dilakukan dengan pengawasan berlapis mulai dari jumlah, kualitas daging, hingga distribusinya.
Ragunan juga mengonfirmasi bahwa komentar warganet soal petugas membawa pulang daging tidak didasari bukti. Orang yang menyebarkan komentar tersebut telah mengakui kekeliruannya.
Meski demikian, pihak TMR menegaskan tidak segan mengambil langkah hukum apabila ada pihak yang kembali menyebarkan tuduhan serupa yang dapat merusak nama baik kebun binatang.
Menurut Wahyudi, isu seperti ini kerap muncul dan berulang meski faktanya berbeda jauh dengan narasi viral.
Dalam kesempatan yang sama, reporter tvOne yang berada langsung di lokasi turut memperlihatkan kondisi Sri Deli yang terlihat sehat dan aktif, jauh berbeda dari yang ditampilkan dalam video viral tersebut.
Pihak TMR berharap masyarakat lebih bijak dalam menanggapi informasi yang beredar di media sosial serta mengonfirmasi kebenarannya agar tidak merugikan pihak yang bekerja dalam upaya konservasi satwa.