Jakarta, tvOnenews.com - Penyelidikan kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Kantor Cabang Pembantu (KCP) Bank BRI Jakarta terus berkembang.
Hingga kini, polisi telah menangkap 15 orang yang diduga terlibat. Namun, sejumlah pakar menilai rangkaian peristiwa ini menunjukkan adanya skema terstruktur dengan banyak kluster yang saling terhubung.
Mantan Kabareskrim Polri Susno Duadji, menilai pola yang digunakan para pelaku merupakan gabungan antara canggih dan ceroboh.
Menurut Susno Duadji, dalang pembunuhan merasa aman karena hanya berhubungan dengan satu orang. Sementara eksekutor tidak mengenal pemberi perintah utama.
Tapi kelemahan mereka ada pada hubungan pekerjaan yang masih bisa dilacak dari aliran uang hingga kendaraan yang digunakan.
Menurutnya, kemungkinan besar masih ada aktor besar lain yang berada di balik empat orang utama yang selama ini disebut.
Kuasa hukum salah satu tersangka, Adrianus Agal mengonfirmasi bahwa kliennya hanya mengenal seorang perantara berinisial F, yang diduga menjadi penghubung antar-kluster.
Karena itu, pihaknya tengah berkonsultasi dengan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) agar kliennya dapat diajukan sebagai justice collaborator.
“Klien kami hanya menerima order dari F, tidak mengenal aktor lain dalam rantai ini. Dia hanyalah pekerja lepas yang menerima pekerjaan karena tekanan ekonomi,” ujarnya.
Pengamat hukum, Lucky Nur Hadiyanto, menambahkan bahwa kasus ini memiliki dua ciri khas kejahatan terstruktur, hierarki yang jelas dan pembagian peran.
Polisi, menurutnya, dapat mengungkap jaringan lebih jauh dengan metode follow the money (melacak aliran dana) dan follow the line (melacak komunikasi).
Tidak hanya itu, Susno menambahkan, bukti elektronik seperti CCTV, catatan transfer, hingga percakapan di ponsel para pelaku akan menjadi kunci.
Ia juga menegaskan bahwa peran F berpotensi sangat berat karena diduga menjadi penghubung utama antara pemberi perintah dan eksekutor.
Sementara itu, beberapa tersangka disebut menyesal dan keluarganya terpukul berat akibat kasus ini.
Hingga kini, belum diketahui siapa sebenarnya aktor intelektual di balik pembunuhan Kepala KCP BRI tersebut dan motif apa yang melatarbelakangi penculikan hingga pembunuhan tersebut.