Lombok tengah, tvOnenews.com - Kondisi Jalan rusak parah di Desa Bonder, Kecamatan Praya Barat, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, memicu aksi protes unik dari Kepala Desa Bonder, Selamat Riadi. Bersama sejumlah warga, ia melakukan aksi mandi lumpur di kubangan jalan rusak sebagai bentuk kekecewaan terhadap infrastruktur yang tak kunjung diperbaiki.
Jalan tersebut merupakan akses utama penghubung antar desa sekaligus jalur vital menuju kawasan pariwisata di Praya Barat dan Praya Barat Daya. Kerusakan yang telah berlangsung lama disebut kerap menyebabkan kecelakaan serta kerusakan kendaraan warga.
Slamat Riadi menegaskan aksinya bukan bertujuan mencari sensasi atau viral di media sosial. Ia menyebut aksi tersebut merupakan bentuk protes terbuka agar pemerintah daerah memberikan perhatian serius terhadap kerusakan jalan yang sudah bertahun-tahun diusulkan perbaikannya.
Menurut Slamat, pihak desa telah berulang kali mengajukan perbaikan jalan melalui mekanisme Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) kecamatan hingga kabupaten. Namun, usulan tersebut belum terealisasi karena keterbatasan anggaran dan prioritas pembangunan daerah.
Ia menjelaskan, jalan tersebut sempat diperbaiki pada 2021, namun kembali rusak akibat tingginya intensitas kendaraan, termasuk truk bertonase besar, serta buruknya sistem drainase yang mempercepat kerusakan badan jalan.
Aksi mandi lumpur tersebut berawal dari kegiatan gotong royong warga dan pemuda Karang Taruna yang berinisiatif memperbaiki jalan secara swadaya melalui donasi material dari masyarakat dan sejumlah pihak. Di tengah kegiatan itulah, Slamat secara spontan turun ke kubangan lumpur sebagai simbol kekecewaan sekaligus totalitas kepemimpinan.
Usai aksi tersebut viral, Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah melalui Dinas Pekerjaan Umum langsung merespons dengan menurunkan alat berat ke lokasi untuk melakukan perbaikan jalan.
Slamat berharap, kejadian ini menjadi refleksi bersama pentingnya perhatian terhadap infrastruktur dasar, khususnya jalan yang menjadi urat nadi aktivitas ekonomi, pendidikan, dan pariwisata masyarakat di wilayah Praya Barat.