Kupang, tvOnenews.com - Jasad Prada Lucky Chepeil Saputra Namo prajurit TNI AD Batalyon Teritorial Pembangunan (TP) 834 Wakanga Mere Nagekeo NTT gagal dilakukan autopsi di RST Wirasakti Kupang.
Jasad Prada Lucky yang diduga tewas usai dianiaya para seniornya ini gagal diautopsi dengan alasan ketiadaan dokter forensik dan administrasi.
Ayah korban Serma Cristian Namo yang juga anggota TNI AD aktif langsung geram mendengar pernyataan ini.
Dengan emosi ayah korban memerintahkan jasad anaknya untuk segera dikeluarkan dari kamar jenazah.
“Anak saya tentara, saya juga tentara, rumah sakit tentara sebesar ini kok tidak ada dokter forensik bubarkan saja rumah sakit ini," teriak Serma Cristian Namo ayah korban dengan geram.
"Keluarkan jenazah anak saya sekarang, ini perintah saya, saya yang ambil komando ayo segera keluarkan anak saya," tambahnya dengan penuh emosi dan kecewa.
Ayah prada lucky berinisiatif membawa jenazah anaknya ke Rumah Sakit Polri untuk diautopsi.
"Biar saya secara pribadi yang tanggung semua biayanya," katanya.
Anggota Brigif 21 Komodo yang mengusung jenazah Prada Lucky dari bandara El Tari ke RST Wirasakti dengan sigap langsung mengusung kembali jenazah Prada Lucky dan dinaikan ke mobil ambulans untuk dibawa ke RS Bhayangkara.
Namun di RS Bhayangkara juga tidak bisa menerima jenazah untuk diautopsi tanpa surat pengantar dari rumah sakit sebelumnya ataupun surat pengantar autopsi guna penyelidikan.
Dengan kecewa jenazah Prada Lucky langsung dibawa ke rumah duka, namun ayah korban menuntut agar kasus kematian anaknya diungkap seadil-adilnya.