ADVERTISEMENT
Jakarta, tvOnenews.com - Miom dan kista merupakan dua jenis tumor yang kerap dialami perempuan, terutama pada usia produktif 16–50 tahun.
Meski sama-sama tumbuh di organ reproduksi wanita, keduanya adalah penyakit berbeda dengan gejala serta dampak yang tidak selalu sama.
Dalam program Hidup Sehat di TV One, dr. Muhammad Yusuf, SpOG, menjelaskan bahwa hampir 77–80 persen perempuan berpotensi mengalami miom atau kista sepanjang hidupnya.
Miom terjadi di rahim, sedangkan kista muncul di indung telur. Mekanisme terjadinya pun berbeda.
Miom merupakan pertumbuhan berlebih pada sel otot dinding rahim, sementara kista adalah penimbunan cairan di permukaan indung telur yang dapat membesar seiring siklus menstruasi.
Pada ukuran kecil, keduanya sering tidak menimbulkan gejala. Namun, ketika membesar, miom dapat memicu perdarahan menstruasi berlebih yang menyebabkan anemia, sedangkan kista bisa menimbulkan nyeri dan rasa penuh di perut.
Meski sama-sama jinak, kista memiliki potensi tertentu untuk berkembang menjadi ganas, berbeda dengan miom yang sangat jarang berubah menjadi kanker.
Beberapa jenis kista, seperti kista endometriosis atau “kista coklat”, juga berhubungan erat dengan masalah kesuburan.
Faktor risiko munculnya miom dan kista salah satunya adalah pola makan tidak sehat, termasuk konsumsi makanan cepat saji yang dapat memicu obesitas.
Ketidakseimbangan hormonal akibat obesitas berperan besar dalam perkembangan kedua penyakit ini.
Sebagai langkah pencegahan, dokter menyarankan tiga hal utama yaitu melakukan cek kesehatan secara rutin, menjaga berat badan ideal, serta segera memeriksakan diri jika mengalami keluhan seperti haid berlebihan atau perut terasa membesar.