Pemprov DKI Jakarta Kucurkan Rp4,3 Miliar untuk Modifikasi Cuaca Hadapi Banjir Ekstrem!
- Dokumentasi Pemprov DKI Jakarta
Jakarta, tvOnenews.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tidak tinggal diam menghadapi ancaman banjir ekstrem akibat curah hujan tinggi yang diprediksi melanda wilayah Jabodetabek pada Desember 2024 hingga Januari 2025.
Dalam rapat koordinasi bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno di Gedung Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Selasa (10/12), Penjabat Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi memaparkan serangkaian langkah mitigasi yang telah disiapkan.
“Kami siap menghadapi cuaca ekstrem ini dengan mengoptimalkan infrastruktur pengendalian banjir yang ada. Genangan harus cepat surut dan tertangani dengan baik,” ujar Teguh.
Salah satu langkah utama adalah melanjutkan program modifikasi cuaca bersama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
“Kami sudah melakukan modifikasi cuaca pada 7-9 Desember 2024 dan akan terus dilaksanakan hingga awal tahun 2025. Langkah ini bertujuan mengurangi intensitas hujan sehingga beban infrastruktur dapat diminimalkan,” jelas Teguh.
Modifikasi cuaca itu didukung anggaran sebesar Rp4,3 miliar dari pos Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI.
Jika anggaran itu habis, Pemprov DKI siap menggunakan dana Belanja Tak Terduga (BTT) dengan status kondisi darurat yang akan dikoordinasikan dengan BNPB.
Tidak hanya fokus pada infrastruktur, Pemprov DKI juga telah menyiapkan kebijakan inovatif untuk meminimalkan dampak banjir terhadap aktivitas masyarakat, termasuk kebijakan Work From Home (WFH) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dan siswa sekolah.
“Jika banjir terjadi pada hari kerja, kami mempertimbangkan untuk memberlakukan WFH bagi ASN dan anak sekolah di Jakarta. Mudah-mudahan kementerian dan lembaga juga bisa mendukung langkah ini, karena risiko banjir berbeda saat weekday dibanding weekend,” terang Teguh.
Infrastruktur pengendalian banjir di Jakarta telah ditingkatkan. Teguh menyebut saluran makro mampu menampung curah hujan hingga 150 mm per hari, sementara saluran pendukung mampu mengelola hingga 100 mm per hari. Namun, curah hujan di atas 250 mm per hari masih menjadi tantangan besar.
Selain itu, Pemprov DKI telah memetakan titik rawan banjir dan menyiapkan posko bantuan.
“Kami telah mensosialisasikan langkah-langkah antisipasi kepada masyarakat agar evakuasi dini dapat dilakukan secepatnya,” tambahnya.
Load more