PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) membukukan pendapatan dari proyek non-KSO sebesar Rp19,24 triliun dan dari kerja sama operasi (KSO) mencapai Rp12,12 triliun.
WIKA memberikan penjelasan soal saham yang digembok sementara oleh BEI karena masalah pembayaran pokok dan obligasi yang jatuh tempo pada 18 Februari 2025.
Terminal LPG Refrigerated Tuban milik PT Pertamina Energy Terminal yang juga digarap WIKA saat ini mencapai progres konstruksi 44,4% dengan target selesai 2026.
Salah satu wujud upaya pemerintah meningkatkan konektivitas dan penurunan biaya logistik adalah pemmbangunan jalan Tol Serang-Panimbang yang kini digarap WIKA.
WIKA menggenggam kontrak berjalan sebesar Rp64,37 triliun yang sudah termasuk kontrak baru perseroan sebesar Rp19,96 triliun yang diraih hingga November 2024.
WIKA memborong 5 penghargaan sekaligus di TOP Digital Awards 2024 berkat berbagai kemajuan transformasi digital di perusahaan serta keberlanjutan yang dilakukan
Kontrak baru ini didominasi oleh proyek utama di bidang pembangunan infrastruktur dan gedung, termasuk kontribusi dari unit bisnis WIKA Beton dan WIKA Gedung.
Hingga akhir September 2024, WIKA mencatat pendapatan sebesar Rp12,55 triliun dengan kapasitas produksi atau burn rate mencapai 34,3% dari kontrak yang berjalan
Wapres Gibran minta proyek Jakarta Sewerage Development Project (JSDP) Zona 1 yang dikerjakan WIKA di Penjaringan, Jakarta Utara, untuk dapat segera dipercepat.
Salah satu proyek penting yang dikerjakan WIKA adalah Peningkatan Jalan Kawasan Hankam dan Lingkar Sepaku 4 di IKN dengan nilai kontrak sebesar Rp945 miliar.