Benarkah Arwah Gentayangan karena Masih Punya Utang? Ini Penjelasan Ustaz Khalid Basalamah
- Pixabay/artbaggage
tvOnenews.com - Pertanyaan mengenai nasib orang yang meninggal dunia dalam keadaan masih memiliki utang kerap menjadi perbincangan di tengah masyarakat.
Ada anggapan bahwa arwah bisa tertahan atau gentayangan karena belum melunasi kewajiban finansialnya di dunia.
Ustaz Khalid Basalamah memberikan penjelasan terkait hal ini dalam salah satu ceramahnya, dilansir dari kanal YouTube Islam Terkini, yang diunggah pada 22 Juni 2020.
- YouTube
Beliau menekankan bahwa Islam tidak melarang umatnya menikmati dunia, namun harus ada batasnya.
"Sungguh suatu keanehan jika engkau mendengar bahwa sebagian di antara mereka terkadang bersusah payah meminjam uang untuk ikut bersaing dan menyaingi orang lain dalam hal-hal model baru, agar tampil dengan penampilan terkini," kata Ustaz Khalid Basalamah.
Beliau menambahkan, "Akhirnya mereka menanggung utang yang menumpuk yang sebenarnya tidak harus terjadi pada dirinya dan rela hidup hina di hadapan manusia."
Contohnya, ketika seseorang merasa harus membeli ponsel baru hanya karena temannya mengganti ponsel, padahal ia tidak memiliki kemampuan finansial.
Akibatnya, ia terjebak cicilan, bahkan sampai rela berutang dengan bunga atau riba.
- ANTARA
Ustaz Khalid menegaskan, "Kita boleh menikmati dunia, tapi jangan memaksakan diri, karena berbahaya."
Karena itu, umat Islam dianjurkan untuk hidup sederhana, bersyukur dengan rezeki yang sudah Allah berikan, dan tidak terjebak dalam gaya hidup konsumtif yang bisa melemahkan iman.
Utang dan Dampaknya terhadap Akhirat
Dalam penjelasannya, Ustaz Khalid mengutip sabda Rasulullah SAW mengenai seriusnya masalah utang.
"Kata Nabi SAW, sampai mati syahid tiga kali pun, tidak akan diterima syahadatnya atau mati syahidnya, sampai hutangnya lunas," ucapnya.
- Pixabay
Bahkan, Nabi Muhammad SAW pernah menolak menyolatkan jenazah seseorang yang masih meninggalkan utang.
Saat itu, beliau bertanya kepada para sahabat, "Apakah saudara kalian ini punya hutang?" Lalu ada yang menjawab, "Iya, Ya Rasulullah, dia punya hutang sekitar dua dirham."
Rasulullah kemudian enggan menyolatkan jenazah tersebut, kecuali ada sahabat yang menjamin atau melunasi utangnya.
Load more