Setelah Menikah Kok Rezeki Malah Seret, Buya Yahya Jelaskan Penyebabnya: Penting Sekali Menjaga…
- ANTARA - Tangkapan layar
Jakarta, tvOnenews.com – Banyak pasangan muda yang merasa heran mengapa rezeki justru terasa makin seret setelah menikah. Tidak sedikit yang mulai bertanya-tanya, bahkan menyalahkan pernikahan sebagai awal mula kesulitan hidup.
Namun Buya Yahya, ulama terkemuka dan pengasuh LPD Al-Bahjah, mengingatkan umat Muslim untuk tidak tergelincir dalam prasangka buruk terhadap kebaikan yang Allah perintahkan.
Buya Yahya secara tegas menyampaikan bahwa pernikahan tidak boleh dianggap sebagai sumber kesengsaraan, sekalipun setelah menikah seseorang mengalami ujian ekonomi atau kesehatan.
- pexels
“Penting sekali menjaga iman. Jangan pernah berpikir bahwa kebaikan seperti pernikahan membawa kesengsaraan. Itu adalah godaan setan agar manusia berprasangka buruk terhadap jalan hidupnya,” ujar Buya Yahya dalam tayangan yang diunggah kanal YouTube Al-Bahjah TV pada Rabu, (18/6/2025).
Buya Yahya menyoroti fenomena banyaknya suami yang merasa rezekinya semakin sempit atau tubuhnya melemah setelah berumah tangga dan memiliki anak.
Ia menekankan bahwa ujian dalam kehidupan, termasuk dalam hal rezeki, tidak bisa serta-merta dikaitkan dengan status pernikahan.
“Jangan sampai kita berpikir buruk kepada Allah hanya karena kondisi ekonomi kita sedang sulit setelah menikah. Semua orang diuji, baik yang menikah maupun tidak,” tegasnya.
Ia mengingatkan bahwa ada pula orang yang tetap miskin meskipun tidak menikah, sementara banyak pula yang justru dilapangkan rezekinya setelah menikah. Hal ini menunjukkan bahwa pernikahan bukanlah faktor tunggal yang menentukan kelapangan hidup.
- Tangkapan Layar YouTube Al-Bahjah TV
Berprasangka Baik dan Bersyukur adalah Kunci
Buya Yahya mengajak umat untuk menjaga keimanan dan bersyukur atas nikmat berumah tangga. Menikah, menurutnya, adalah bagian dari ibadah, bukan sumber kesialan.
Oleh karena itu, memelihara prasangka baik terhadap Allah SWT adalah hal yang sangat penting, terutama saat sedang mengalami tekanan hidup.
“Kalau kamu berpikir bahwa menikah membuatmu melarat, itu tanda imannya keropos. Ubah sudut pandangnya. Ini adalah ujian, bukan hukuman,” katanya.
Ia pun mengimbau agar umat cerdas dalam menyikapi cobaan hidup, termasuk dalam hal ekonomi.
Load more