Sering Shalat Tahajud kok Utang Malah Semakin Banyak? Ternyata Rezeki Tak Kunjung Datang Gara-gara ini
- iStockPhoto
tvOnenews.com - Tak sedikit orang enggan melewatkan shalat tahajud karena menyadari bahwa shalat malam ini memiliki banyak keutamaan.
Keutamaan yang akan diraih dari shalat tahajud seperti mengabulkan setiap doa dan hajat yang telah dipanjatkan, terutama soal rezeki.
Sebagian orang merasa rajin melakukan shalat tahajud, sayangnya doa dan hajatnya tak kunjung terkabul. Tak hanya itu, rezeki juga semakin seret sehingga utang justru semakin bertambah.
Lantas, apakah penyebab bila mengalami kondisi seperti ini?
Dilansir tvOnenews.com dari tayangan YouTube Buya Yahya, pengasuh pondok pesantren Al Bahjah ini berikan pesan kepada setiap umat muslim.
“Kami selalu berpesan jangan biasa berutang, lebih baik hidup dengan kesederhanaan,” pesan Buya Yahya pada tayangan YouTube miliknya.
“Karena utang itu merepotkan, apalagi orang biasa utang, penyakit dia hidupnya akan susah, akan punya ambisi terus,” sambungnya.
- Tangkapan Layar YouTube Al-Bahjah TV
Bahkan sebagian orang melakukan cara haram demi mendapatkan uang untuk melunasi utang yang sudah jatuh tempo.
Oleh sebab itu, Buya Yahya mengatakan terdapat dua sifat manusia yang bisa membuat seseorang terjerat utang meski sudah rajin shalat tahajud.
“Yang pertama adalah cara hidupnya nggak benar, gampang kebawa cara hidup orang lain, ikut-ikutan,” ujarnya.
“Yang kedua karena tamak, rata-rata punya utang, dan orang yang punya utang karena ini susah menyelesaikan masalahnya,” imbuhnya.
Menurut Buya Yahya, dengan mudah dapat dilunasi apabila utang digunakan dengan tujuan yang mulia atau dalam keadaan darurat.
Hal ini dapat diartikan bahwa utang dilakukan bukan bertujuan untuk memenuhi hawa nafsu materi.
“Tapi kalau orang yang punya utang karena ibunya sakit dia obati, oh ini mudah diselesaikan oleh Allah, akan gampang, tapi kalau sudah punya utang dia ngutang lagi,” jelas Buya Yahya.
Orang yang memberikan utang tersebut akan merasa iba hingga merelakan utangnya karena yang mulia atau sangat membutuhkan.
Berbeda jika seseorang memiliki utang karena ingin menuruti gaya hidupnya, maka hal ini menyebabkan orang banyak utang walaupun sudah rajin shalat tahajud.
Load more