Setiap Idul Fitri Selalu Salam Maaf-maafan, Apakah Hukumnya dalam Islam? Ternyata Kata Ustaz Adi Hidayat…
- Tangkapan layar YouTube Ustadz Abdul Somad Official
tvOnenews.com - Saat merayakan hari besar Idul Fitri, sudah menjadi tradisi bagi umat muslim untuk saling maaf memaafkan.
Baik keluarga, teman, tetangga, rekan kerja, semuanya melakukan tradisi maaf-maafan selama momen Idul Fitri.
Bahkan banyak orang yang mudik atau menempuh perjalanan yang jauh agar bisa saling meminta maaf dengan keluarga.
Bagi seorang Muslim, tentu harus mengetahui hukum dari sebuah perbuatan sebelum melakukan amalan, termasuk soal tradisi maaf-maafan di Idul Fitri.
Lantas, apakah hukum dari tradisi minta maaf saat lebaran atau hari raya Idul Fitri?
Hukum Minta Maaf saat Idul Fitri
Dilansir tvOnenews.com dari tayangan YouTube Islam Kaffah, Ustaz Abdul Somad menegaskan bahwa meminta maaf kepada sesama manusia itu hendaknya dilakukan setiap saat, bahkan tak harus menunggu Idul Fitri.
"Tentang masalah minta maaf tidak mesti menunggu Idul Fitri," ungkap Ustaz Abdul Somad pada tayangan YouTube Islam Kaffah.
Menurut Ustaz Abdul Somad, tradisi maaf-maafan merupakan tradisi yang hanya ada di Indonesia dalam menyambut hari raya Idul Fitri.
"Jadi mohon maaf lahir dan batin itu adalah tradisi kita," ujarnya.
Bahkan Ustaz Abdul Somad mengaku tidak menemukan tradisi maaf-maafan ini pada orang Mesir ataupun Maroko.
"Saya tidak melihat orang Mesir, orang Maroko, enggak ada mereka minta maaf pada Idul Fitri," katanya.
- Tangkapan layar YouTube Ustadz Abdul Somad Official
Â
Ternyata, Ustaz Abdul Somad menyebutkan di negara tersebut minta maaf dilakukan sesaat setelah seseorang berbuat salah.
"Jadi kita tetap minta maaf ya langsung setelah kekhilafan, kesalahan langsung minta maaf," ujarnya.
Sehingga tidak ada tradisi minta maaf saat hari raya Idul Fitri seperti di Indonesia.
Lantas apa itu berarti tradisi minta maaf selama Idul Fitri ini adalah sesuatu yang salah dan berdosa menurut Ustaz Abdul Somad?
"Tapi tradisi itu baik bukan berarti salah, bid'ah, bukan," tegas Ustaz Abdul Somad.
Menurut Ustaz Abdul Somad, tradisi maaf-maafan ini tetap menjadi hal yang bernilai positif karena mengajak manusia untuk saling bermaaf-maafan sehingga tidak menjadi satu hal yang dilarang dalam Islam. (far/kmr)
Load more