tvOnenews.com - Ustaz Khalid Basalamah menjelaskan tentang pelihara kucing di dalam rumah menjadi ceramah populernya.
Ustaz Khalid Basalamah memahami kucing sebagai hewan peliharaan memberikan kebahagiaan kepada majikannya di rumah.
Namun, Ustaz Khalid Basalamah memberikan saran agar tidak pelihara kucing dan dirawat di rumah.
"Saran saya jangan memelihara kucing, lebih baik jangan (pelihara)," ungkap Ustaz Khalid Basalamah dikutip tvOnenews.com dari kanal YouTube Yuk Hijrah, Senin (14/10/2024).
Ustaz Khalid Basalamah lebih menekankan tidak merawat kucing saat mendapat sebuah pertanyaan dari salah satu jemaahnya.
Ia memberikan kesempatan sesi pertanyaan kepada jemaahnya dan kebetulan memberikan soal pemahaman memelihara kucing dalam Islam.
Jemaah Ustaz Khalid Basalamah menuturkan bahwa dirinya telah lama pelihara kucing hingga hewan lucu tersebut memiliki 11 ekor anak.
Jemaah tersebut mengabarkan bahwa kucingnya selalu kawin membuat dirinya harus merawat 11 ekor anak dan satu induk di rumah.
Ia merasa tidak sanggup harus memberikan perawatan belasan kucing membuat dirinya kerap menghalangi perkawinan dilakukan oleh hewan tersebut.
Ia mulai merasa terganggu saat perkawinan hewan peliharaannya dihalangi selalu mengeluarkan air kencing.
Hal ini mengingat hasrat kucing tidak terpenuhi untuk melakukan perkawinan lantaran selalu dihalangi majikannya.
Ia mencari solusi untuk melakukan sterilisasi atau kebiri kucingnya guna hewan peliharaan imutnya tidak terus melakukan perkawinan lagi.
Tak hanya itu, ia tidak merasa lelah harus membersihkan air kencing kucing yang jumlahnya sangat banyak dan terpapar di sejumlah bagian rumah.
Namun, ia telah mengkhawatirkan kondisi seluruh ruangan rumahnya telah ternodai najis berasal dari air kencing kucing mengingat hewan tersebut telah mendapat sterilisasi.
Hal itu membuat dirinya melepas kucing peliharaannya dan dijauhkan dari rumah. Namun, hewan tersebut kerap kembali karena sudah lengket dengan pemeliharanya.
Ustaz Khalid Basalamah pun menerangkan kucing masih boleh dipelihara meski disarankan tidak dirawat dalam rumah.
Ia mengatakan kucing bisa dirawat mengingat Abu Hurairah, sahabat Rasulullah SAW yang memelihara hewan kucing.
Rasulullah SAW jugua menyukai dan merawat hewan kucing berdasarkan pertemuannya dengan Moezza sebagai nama dari hewan tersebut di Masjid Nabawi.
"Walapun Abu Hurairah (sahabat Nabi Muhammad SAW) pernah memeliharanya, itu cuma beliau (Abu Hurairah yang pelihara kucing) yang lainnya (sahabat Nabi SAW) tidak ada yang pelihara, tapi memang Nabi tidak tegur," terangnya.
Pendakwah bernama asli Khalid Zeed Abdullah Basalamah tersebut juga menuturkan kucing sebagai hewan golongan bertaring.
Ia berspekulasi hewan yang masuk golongan bertaring disarankan jangan dipelihara atau dirawat di rumah. Meski kucing sangat menggemaskan dan tidak berbahaya bagi pemeliharanya.
"Jadi semua yang bertaring, anjing, harimau, ular tidak boleh dipelihara, haram dimakan dagingnya dan haram pula nilainya," jelasnya.
Namun, ia menegaskan hukum yang diharamkan dari kucing jika hewan lucu tersebut dijadikan bahan transaksi jual-beli.
"Kalau kucing, boleh dipelihara tidak boleh transaksi," tegasnya.
Lanjut, pendakwah kelahiran 1 Mei 1975 tersebut agar kucing yang dipelihara dilepaskan dengan jarak sangat jauh dari rumah.
Ia menyarankan hal tersebut berangkat dari penjelasan pertanyaan jemaahnya telah melepas kucing kerap kali kembali ke rumah.
Ustaz Khalid memahami setiap majikan sangat berat hati melepas hewan imut kesayangannya ketika dijauhkan dari rumah.
Namun, ia meyakini kondisi kucing masih tetap baik lantaran sebagai hewan liar yang masih hidup dalam lingkup dan akrab dengan manusia.
Misalnya kucing mempunyai kemampuan mencari makanan sendiri dan sebagai hewan yang mendapat perlindungan dari Allah SWT.
"Tidak masalah, lebih baik dikeluarkan," imbuhnya.
Ustaz Khalid Basalamah juga menjelaskan jika kucing tetap dirawat akan menularkan najis hissi berasal dari air kencingnya.
"Karena memang berbahaya, kencingnya najis, hewan-hewan yang bertaring yang dilarang untuk dimakan itu semuanya najis," tutupnya.
Wallahu A'lam Bishawab.
(hap)
Load more