"Mungkin kita suruh mengikuti sekelompok atau budaya sesuatu seseorang tapi dengan paksa karena aturan di sebuah daerah itu tidak akan dinikmati," paparnya.
Sebaliknya, orang yang menanamkan kesenangan maka bisa merasakan kenikmatan yang luar biasa atas suri teladan Nabi Muhammad SAW.
"Tapi di saat kita mensuri teladani Baginda Nabi atas dasar kekaguman kita kepada sosok agung ini dan atas dasar cinta maka di saat kita mencuri teladani adalah dengan rasa kita punya kepuasan dan kita menjemput kenikmatan karena kita bisa meniru yang dicintai," jelasnya.
"Maka dari itu para ulama yang cerdas-cerdas itu memahami makna suri teladani. Mukadimah mensuri tauladani adalah harus ada kekaguman dan cinta," tandasnya.
Wallahu A'lam Bishawab.
(hap)
Load more