"Yang harus Anda pastikan pada diri Anda adalah Anda harus senang dengan Baginda Nabi, bersyukur kepada Allah yang telah mengutus Baginda Nabi untuk kita," terangnya.
"Baginda Nabi yang dari bangsa manusia dengan kelebihan-kelebihan akhlaknya yang Allah sudah berpesan dan menyebutkan bahwa pada diri nabi adalah suri teladan bagi yang ingin menjalan hidup dengan benar," tuturnya.
"Maka suri tauladannya adalah Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam, maka sangat penting kita untuk bersuri teladan," sambungnya.
Meski demikian, Buya Yahya menyampaikan bahwasanya saat meniru dan menerapkan suri teladan Nabi Muhammad SAW harus dilakukan melalui tahap pengantarnya.
Ia menyebutkan pendahuluan yang harus dilakukan menumbuhkan rasa kekaguman kepada beliau.
"Tapi meneladani seseorang harus ada mukadimah harus ada kekaguman pada diri kita serta kecintaan agar di saat kita mengikuti atau bersuri teladan adalah dengan rasa," imbuhnya.
"Rasa senang, rasa puas di saat kita mengikuti bukan sebuah keterpaksaan," lanjutnya.
Menurutnya, orang yang terpaksa saat ingin mengetahui esensi Maulid Nabi dipengaruhi berlatarbelakang udaya maka bisa menimbulkan keterpaksaan.
Load more