Pada ayat ini, Allah swt menerangkan satu sisi dari kekuasaan-Nya, yaitu menghapuskan atau menetapkan apa-apa yang dikehendaki-Nya, baik mengenai syariat-Nya atau nasib manusia.
Tanda-tanda adanya penghapusan dan penetapan Allah, ialah adanya siang dan malam yang datang silih berganti, adanya gelap dan terang, hidup dan mati, kuat dan lemah, sehat dan sakit, bahagia dan sengsara, kaya dan miskin, dan sebagainya.
Pada akhir ayat ini, Allah swt menjelaskan bahwa di sisi-Nya atau Lauḥ Maḥfūẓ terdapat Ummul Kitāb. Semua peristiwa dan kejadian yang terjadi di alam ini tertulis di Lauḥ Maḥfūẓ yang tidak akan mengalami perubahan dan penggantian apapun.
Berdasarkan pengertian tersebut maka ayat ini juga merupakan bantahan terhadap tuntutan kaum kafir dan musyrik yang meminta kepada Nabi Muhammad saw untuk mendatangkan ayat-ayat atau bukti-bukti kenabian dan kerasulannya, selain Al-Qur’an.
Hal tersebut tidak akan pernah terjadi, kecuali jika hal itu termasuk dalam ketentuan yang ditetapkan Allah atau telah ada dalam Lauḥ Maḥfūẓ.
Itulah lafadz, arti dan tafsir dari Surah Ar Rad ayat 39 yang dilansir tvOnenews.com dari Kementerian Agama (kemenag).
Semoga artikel ini bermanfaat.
Load more