Kasus Dugaan Rasisme Resbob, Rektor UWKS Ambil Sikap Tegas dan Serahkan ke Hukum: Ini Pelanggaran Berat
- Kolase tvOnenews.com / Instagram @uwksmediacenter @adimasfirdauss
tvOnenews.com - Kasus dugaan rasisme yang melibatkan konten kreator Muhammad Adimas Firdaus atau yang dikenal sebagai Resbob terus bergulir dan kini mendapat perhatian serius dari pihak kampus tempat ia terdaftar sebagai mahasiswa.
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS) akhirnya buka suara dan mengambil langkah tegas terkait polemik yang memicu kemarahan masyarakat tersebut.
Melalui unggahan resmi di Instagram @uwksmediacenter pada 12 Desember 2025, Rektor UWKS, Prof. Dr. Ir. Rr. Nugrahini Susantinah Wisnujati, M.Si, menyampaikan pernyataan resmi mengenai dugaan rasisme yang dilakukan Resbob dalam sebuah video yang viral di media sosial.
Dalam keterangannya, pihak kampus menegaskan bahwa tindakan itu telah diklasifikasikan sebagai “Pelanggaran Berat” dan kini sedang diproses sesuai peraturan akademik.
“Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, salam sejahtera bagi kita semua. Saya Rektor Universitas Wijaya Kusuma Surabaya menyampaikan pernyataan resmi terkait beredarnya video yang menampilkan Muhammad Adimas Firdaus atau yang lebih dikenal dengan Resbob,” ujar Rektor dalam video tersebut.
Resbob Diakui Mahasiswa, Namun Tidak Aktif Sepenuhnya
Rektor UWKS membenarkan bahwa Resbob merupakan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik semester 3. Namun, ia menegaskan bahwa mahasiswa tersebut tidak mengikuti proses pembelajaran secara penuh.
“Memang betul dia adalah mahasiswa FISIP Universitas Wijaya Kusuma Surabaya semester 3. Namun, mahasiswa yang bersangkutan tidak mengikuti proses pembelajaran secara penuh,” jelasnya.
Pernyataan ini sekaligus menjadi klarifikasi kampus mengenai status akademik Resbob yang ramai dipertanyakan publik pasca kasus rasisme viral.
UWKS Tekankan Komitmen Anti-SARA dan Kebhinekaan
Dalam video yang sama, Rektor UWKS menyampaikan bahwa kampus sangat memahami kemarahan publik terhadap tindakan Resbob.
Meski begitu, ia menegaskan bahwa video tersebut tidak mencerminkan budaya akademik UWKS, yang selama ini menjunjung tinggi toleransi dan penghormatan terhadap keberagaman.
“Kami memahami penuh kemarahan masyarakat akibat video tersebut. Namun, perlu diketahui bahwa Universitas Wijaya Kusuma Surabaya memiliki komitmen kuat terhadap nilai kebhinekaan, penghormatan terhadap perbedaan, serta penolakan tegas terhadap tindakan yang mengandung unsur SARA,” tegasnya.
UWKS menegaskan bahwa mereka memegang teguh nilai Kewijayakusumaan, yang mencakup prinsip Tatag, Teteg, Teguh, Tanggon, dan Trapsilo.
Load more