LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Ada Apa? Reza Indragiri kok Minta Maaf ke Iptu Rudiana, Reaksi Farhat Abbas Justru...
Sumber :
  • Kolase tvOnenews.com

Ada Apa? Reza Indragiri kok Minta Maaf ke Iptu Rudiana, Reaksi Tak Biasa Farhat Abbas Justru...

Reza Indragiri tiba-tiba meminta maaf secara khusus kepada Iptu Rudiana, dan mendapat respons tak terduga dari Farhat Abbas sebagai kuasa hukum Saka Tatal.

Kamis, 1 Agustus 2024 - 17:10 WIB

tvOnenews.com - Ada momen yang menjadi sorotan dalam sidang lanjutan peninjauan kembali (PK) Saka Tatal dalam pusaran kasus pembunuhan Eky dan Vina di Cirebon pada tahun 2016 silam.

Tim kuasa hukum Saka Tatal dalam sidang lanjutan peninjauan kembali (PK) menghadirkan Reza Indragiri sebagai saksi ahli forensik.

Dalam sidang yang berlangsung di Pengadilan Negeri Cirebon, Jawa Barat, pada Rabu (31/7/2024).

Sidang PK Saka TatalSuasana sidang PK Saka Tatal, Farhat Abbas langsung merespons pernyataan maaf Reza Indragiri ke Iptu Rudiana.

Baca Juga :

Tampak Reza Indragiri tiba-tiba meminta maaf kepada Iptu Rudiana, hal itu langsung menjadi sorotan dalam proses sidang berlangsung.

Sebagai informasi, tujuh orang terpidana divonis hukuman penjara seumur hidup dalam kasus pembunuhan Vina dan Eky Cirebon, satunya sudah bebas yakni Saka Tatal.

Tujuh terpidana itu adalah Supriyanto, Jaya, Eka Sandi, Rivaldi Aditya Wardana, Sudirman, Hadi Saputra, dan Eko Ramadhani.

Terpidana kasus Vina Cirebon, Saka Tatal mengajukan permohonan PK karena merasa penangkapan dan hukuman yang diberikan kepadanya tak sesuai prosedur.

Sidang PK Saka Tatal

Dalam sidang ini, kuasa hukum Saka Tatal yang dalam hal ini diwakili oleh Farhat Abbas bertanya tentang seorang polisi yang juga ayah dari korban, melakukan dugaan penyiksaan.

"Yang membuat serba salah, yang mengatakan ini anaknya yang dibunuh, sedangkan pada saat pemeriksaan di Propam, dia (Iptu Rudiana) dianggap tidak ada dalam surat penyidikan, tidak ada dalam surat perintah, tapi dia melakukan," ungkap pertanyaan dari Farhat Abbas.

"Kenapa? pelapornya adalah Rudiana, kemudian Rudiana yang mengaku menangkap, Rudiana yang mengaku mendatangi, jadi dengan dibebaskan satu pelaku, berarti Rudiana telah melakukan satu laporan palsu dalam hal ini, mohon pendapat dan ketajaman analisa dari Anda," sambung Farhat Abbas.

Merespons pertanyaan tersebut, Reza Indragiri menguraikan pertanyaan dari Farhat Abbas, dan kemudian tiba-tiba meminta maaf.

"Izin majelis, ini sekaligus permintaan maaf saya kepada Iptu Rudiana, saya harus secara rendah hati mengakui bahwa saya telah salah dalam menilai Iptu Rudiana," terang Reza Indragiri sebagai saksi ahli.

"Sebelumnya (dulu) saya dengan segala hormat menganggap Iptu Rudiana ini sebagai potret personil penegakan hukum yang menjahati masyarakat dan menyusahkan lembaganya sendiri, itu kesimpulan saya," sambung dia.

Reza Indragiri
Reza Indragiri.

Lebih lanjut, Reza Indragiri berpandangan bahwa sebagaimana yang dikatakan oleh kuasa hukum Saka Tatal.

"Kalau Iptu Rudiana ini menyampaikan laporan palsu, disebut lah dalam laporan bahwa korban dua-duanya ditusuk, tapi ternyata tidak ditusuk, berarti laporan palsu," terangnya.

"Penyampaian laporan palsu itu melanggar kode etik profesi Polri," jelasnya.

Hal yang kedua, menurut Reza Indragiri jika Iptu Rudiana dengan tangannya sendiri maupun mengorkestrasi pihak lain untuk melakukan  penganiayaan terhadap terperiksa.

"Itu pun melanggar kode etik profesi Polri," bebernya.

"Yang ketiga, kalau terjadi konflik kepentingan, pada satu sisi berstatus sebagai orang tua, pada sisi lain berstatus sebagai personil penegakan hukum," paparnya.

"Terjadi konflik kepentingan yang mengganggu objektivitas kerja yang bersangkutan, ini pun melanggar kode etik profesi Polri. Itu pandangan saya dulu," pungkasnya.

Reza mengaku itu semua pandangannya dulu, tetapi setelah keluar simpulan dari Mabes Polri yang bicarakan oleh Kadiv Humas Mabes Polri.

"Yaitu bunyinya kurang lebih, Iptu Rudiana selaku orang tua korban, disimpulkan tidak melanggar kode etik apapun. Maka praktis penilaian saya dengan Iptu Rudiana salah total," paparnya.

"Salah bagi saya menganggap Iptu Rudiana sebagai sosok yang telah menjahati masyarakat, salah bagi saya untuk memandang Iptu Rudiana sebagai potret personil penegakan hukum yang telah menyusahkan lembaganya sendiri," ucapnya.

Iptu Rudiana
Iptu Rudiana. 

Dia juga mengaku salah karena menyimpulkan Iptu Rudiana telah melanggar sekian banyak poin dalam kode etik profesi Polri.

"Atas dasar itu, dengan segala kerendahan hati berbasis pada simpulan Mabes Polri, Irwasum, hasil pemeriksaan Propam, Irwasum, saya dengan kerendaan hati menghaturkan permintaan maaf kepada Iptu Rudiana selaku personil Polri," ungkapnya.

Dia juga merespons pertanyaan dari Farhat Abbas.

"Kembali ke pertanyaan penasihat hukum, seandainya hal-hal yang saudara katakan tadi itu benar adanya, maka tadi saya sudah sampaikan, membuat laporan palsu, menyiksa terperiksa dan kehilangan objektivitas akibat konflik kepentingan, itu merupakan pelanggaran kode etik profesi," tuturnya.

Farhat Abbas tampak tak senang dengan jawaban dari Reza Indragiri yang justru meminta maaf kepada Iptu Rudiana.

Seolah tak percaya apa yang  disampaikan oleh Saksi Ahli Psikolog Forensik, Reza Indragiri.

Dia mengaku salah atas sangkaannya selama ini kepada Iptu Rudiana, padahal berdasarkan pemeriksaan Propam, Iptu Rudiana tak melanggar kode etik profesi Polri.

Majelis hakim menengahi dan menyatakan intisari dari pernyataan saksi ahli.

"Sebenarnya ada dua jawaban, kalau mengikuti hasil pemeriksaan Polri tadi Ahli minta maaf, tapi ternyata misalnya apa yang dikatakan atau disampaikan oleh kuasa pemohon itu benar, berarti tidak minta maaf," terang majelis hakim. 

Reza Indragiri mengiyakan dan setuju apa yang diterangkan oleh majelis hakim. 

Lebih lanjut, Farhat Abbas merespons pernyataan dari Reza Indragiri.

"Saudara ahli, saya senang dengan jawaban saudara tapi tanpa mengurangi rasa hormat pada ahli. Pernyataan maaf saudara ahli dan kesimpulan itu sangat melukai dan membuat klien kami Saka Tatal, yang mengalami penyiksaan dan mengalami hal tersebut, agak terluka," ucap Farhat Abbas. (ind)


 

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Sebelum Terlambat Mulai Sekarang Mohon Kurangi Minum Jus Buah, Alih-alih Menyehatkan Justru Ini yang Akan Terjadi pada Tubuh Kata dr Zaidul Akbar

Sebelum Terlambat Mulai Sekarang Mohon Kurangi Minum Jus Buah, Alih-alih Menyehatkan Justru Ini yang Akan Terjadi pada Tubuh Kata dr Zaidul Akbar

Asupan buah sehari-hari tentunya baik untuk kandungan vitamin dalam tubuh dan banyak dianjurkan pakar kesehatan, kecuali jus buah kata dr Zaidul Akbar. Kenapa?
Bahrain Menyesal Pernah Remehkan Timnas Indonesia, Kini Justru Ketar-ketir Jelang Bertemu Skuad Garuda di Round 3, Sampai Bilang...

Bahrain Menyesal Pernah Remehkan Timnas Indonesia, Kini Justru Ketar-ketir Jelang Bertemu Skuad Garuda di Round 3, Sampai Bilang...

Bahrain kini mulai mewaspadai Timnas Indonesia jelang round 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 padahal sempat meremehkan skuad Garuda namun kini justru bilang...
Ikut Sarwendah atau Ruben Onsu? Setelah Bercerai, Karena Hal Ini Tak Disangka Betrand Peto Akhirnya Lebih Pilih Ikut...

Ikut Sarwendah atau Ruben Onsu? Setelah Bercerai, Karena Hal Ini Tak Disangka Betrand Peto Akhirnya Lebih Pilih Ikut...

Banyak yang penasaran, apakah Betrand Peto lebih memilih ikut tinggal dengan Ruben Onsu atau ingin ikut Sarwendah setelah bercerai? Anak itu justru pilih...  
Tak Mau Kalah dari Timnas Indonesia, Malaysia Tiru Cara Shin Tae-yong Cari Pemain Keturunan Grade A, 5 Pemain ini Paling Diincar Harimau Malaya

Tak Mau Kalah dari Timnas Indonesia, Malaysia Tiru Cara Shin Tae-yong Cari Pemain Keturunan Grade A, 5 Pemain ini Paling Diincar Harimau Malaya

Malaysia ikut meniru cara Timnas Indonesia yang kini berkembang pesat di bawah asuhan Shin Tae-yong, dengan mengincar 5 pemain keturunan Grade A, siapa saja?
Soal Pembesan Pilot Susi Air, PM Selandia Baru Lontarkan Kata-kata Ini

Soal Pembesan Pilot Susi Air, PM Selandia Baru Lontarkan Kata-kata Ini

Perdana Menteri Selandia Baru, Christopher Luxon, akhirnya buka suara setelah Philip Mehrtens, pilot Susi Air yang disandera oleh OPM
Statistik Thom Haye dan Mees Hilgers di Laga Almere City Vs FC Twente: Profesor Ciptakan 3 Peluang, Calon Bek Timnas Indonesia Cetak Assist 

Statistik Thom Haye dan Mees Hilgers di Laga Almere City Vs FC Twente: Profesor Ciptakan 3 Peluang, Calon Bek Timnas Indonesia Cetak Assist 

Bintang Timnas Indonesia, Thom Haye telah menghadapi calon pemain naturalisasi, Mees Hilgers di laga Almere City vs FC Twente pada laga lanjutan Liga Belanda 2024/2025.
Trending
Polisi Bocorkan Hasil Awal Penyelidikan 7 Jenazah di Kali Bekasi: Tak Ada Patah Tulang

Polisi Bocorkan Hasil Awal Penyelidikan 7 Jenazah di Kali Bekasi: Tak Ada Patah Tulang

Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, menyampaikan hasil awal pemeriksaan terhadap tujuh jenazah yang ditemukan di Kali Bekasi. 
Statistik Thom Haye dan Mees Hilgers di Laga Almere City Vs FC Twente: Profesor Ciptakan 3 Peluang, Calon Bek Timnas Indonesia Cetak Assist 

Statistik Thom Haye dan Mees Hilgers di Laga Almere City Vs FC Twente: Profesor Ciptakan 3 Peluang, Calon Bek Timnas Indonesia Cetak Assist 

Bintang Timnas Indonesia, Thom Haye telah menghadapi calon pemain naturalisasi, Mees Hilgers di laga Almere City vs FC Twente pada laga lanjutan Liga Belanda 2024/2025.
Lagi Shalat, Makmum Baca Surah Al Fatihah Tiba-tiba Imam Langsung Rukuk, Lanjut atau Berhenti? Ini Jawaban Ustaz Adi Hidayat

Lagi Shalat, Makmum Baca Surah Al Fatihah Tiba-tiba Imam Langsung Rukuk, Lanjut atau Berhenti? Ini Jawaban Ustaz Adi Hidayat

Ustaz Adi Hidayat menjawab kasus dalam shalat berjamaah memperlihatkan makmum belum selesai membaca Surah Al Fatihah keburu imam mengganti gerakan ke rukuk.
Soal Pembesan Pilot Susi Air, PM Selandia Baru Lontarkan Kata-kata Ini

Soal Pembesan Pilot Susi Air, PM Selandia Baru Lontarkan Kata-kata Ini

Perdana Menteri Selandia Baru, Christopher Luxon, akhirnya buka suara setelah Philip Mehrtens, pilot Susi Air yang disandera oleh OPM
Gagal Bujuk Mees Hilgers dan Eliano Reijnders agar Tetap di Belanda, KNVB Beri Peringatan Tegas untuk Timnas Indonesia: Jangan...

Gagal Bujuk Mees Hilgers dan Eliano Reijnders agar Tetap di Belanda, KNVB Beri Peringatan Tegas untuk Timnas Indonesia: Jangan...

Sekjen KNVB pernah memberikan peringatan tegas untuk Timnas Indonesia lantaran banyak pemain dari Belanda kini mulai nyatakan minat membela tanah leluhurnya.
Kesal Tak Bisa Kalahkan Timnas Indonesia, Roberto Mancini hingga Graham Arnold Kompak Bocorkan Strategi Skuad Garuda kepada Bahrain dan China

Kesal Tak Bisa Kalahkan Timnas Indonesia, Roberto Mancini hingga Graham Arnold Kompak Bocorkan Strategi Skuad Garuda kepada Bahrain dan China

Pelatih Roberto Mancini dan Graham Arnold yang tak bisa kalahkan Timnas Indonesia di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 beberkan kekuatan skuad Garuda.
Tak Lagi Serumah dengan Sarwendah, Ahli Tarot Ini Terawang Ruben Onsu Justru Akan...

Tak Lagi Serumah dengan Sarwendah, Ahli Tarot Ini Terawang Ruben Onsu Justru Akan...

Ahli tarot Jeng Nimas mencoba menerawang kehidupan Ruben Onsu setelah bercerai dengan Sarwendah. Lantas, seperti apa? Simak artikel selengkapnya berikut ini.
Selengkapnya