ADVERTISEMENT

News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Bukan Sekadar Sensitif, Psikiater Beberkan Penyebab Emosi Mudah Meledak Hanya karena Hal Sepele

Kasus tumbler Tuku di KRL jadi refleksi, kenapa hal sepele bisa picu emosi meledak? Psikiater dr. Jiemi ungkap peran luka batin masa lalu yang belum sembuh.
Jumat, 28 November 2025 - 21:55 WIB
Ilustrasi Marah
Sumber :
  • Freepik/wayhomestudio

tvOnenews.com - Kasus viral kehilangan tumbler Tuku di KRL baru-baru ini menjadi bahan refleksi tentang bagaimana emosi seseorang bisa meledak karena hal yang tampak sepele.

Banyak orang menilai bahwa masalah tersebut sebenarnya bisa diselesaikan dengan tenang tanpa perlu melibatkan drama di media sosial.

Namun, bagi sebagian orang, hal kecil dapat memicu ledakan emosi besar yang sulit dikendalikan.

Fenomena ini dijelaskan secara rinci oleh dr. Jiemi Ardian, seorang psikiater melalui kanal YouTube pribadinya.

Ia mengungkapkan bahwa reaksi emosional berlebihan terhadap hal kecil bukan sekadar sifat sensitif, melainkan bisa berkaitan dengan kondisi psikologis dan luka batin yang belum terselesaikan.

“Teman-teman pernah enggak ketemu orang yang gampang banget ke-trigger sama hal-hal kecil? Misalnya cuma ditinggal tidur sama pacarnya bisa gelisah bukan main, atau baru sedikit salah paham sama teman langsung ngerasa enggak dianggap. Nah, kenapa hal sepele bisa bikin orang meledak seperti itu?” ujar dr. Jiemi dalam penjelasannya.

Menurutnya, situasi semacam itu sering kali berakar pada mekanisme psikologis bernama “trigger”, yakni kondisi di mana perasaan terdalam seseorang terpicu oleh hal yang secara logika sebenarnya tidak besar.

Ia menggambarkannya seperti pelatuk pistol: cukup satu sentuhan kecil, maka akan terjadi ledakan besar.

“Trigger itu seperti pelatuk. Begitu ditekan, bisa memicu ledakan. Bedanya, yang meledak bukan peluru, tapi emosi kita,” tambahnya.

Reaksi emosional besar terhadap hal kecil ini, kata dr. Jiemi, berhubungan erat dengan teori “ego state”, bagian-bagian kepribadian di dalam diri manusia yang memiliki peran dan usia emosional berbeda.

Dalam diri seseorang bisa terdapat “bagian dewasa” yang logis, dan “bagian anak kecil” yang masih menyimpan rasa takut, marah, atau sedih akibat pengalaman masa lalu.

“Kadang ada diri kita yang dewasa dan tahu bahwa masalah itu kecil. Tapi ada juga bagian lain dalam diri yang masih kecil, masih takut ditinggalkan, masih merasa enggak berharga. Ketika bagian yang terluka ini tersentuh, emosinya bisa meledak,” ungkapnya.

Ia mencontohkan, seseorang yang di masa kecil sering ditinggalkan atau diabaikan orang tuanya bisa mengalami reaksi panik berlebihan saat merasa diabaikan pasangan meski hanya karena hal kecil, seperti tidak dibalas pesan atau ditinggal tidur.

“Kalau anak kecil dikunci di kamar, dia akan panik karena merasa tidak bisa keluar. Reaksi itu sama dengan orang dewasa yang emosinya terpicu oleh rasa ditinggalkan. Luka masa lalu itulah yang muncul kembali,” jelasnya.

Lebih jauh, dr. Jiemi juga menyinggung bahwa emosi berlebihan sering kali dianggap sebagai bentuk kelemahan atau kurang sabar, padahal sesungguhnya itu tanda adanya luka batin (inner child) yang belum sembuh.

“Logika tidak cukup untuk menyembuhkan bagian diri yang terluka. Kadang setelah marah, orang sadar, ‘kenapa sih aku segitunya? Ini kan cuma hal kecil,’ tapi tetap enggak bisa mengendalikan diri,” kata psikiater yang aktif membahas kesehatan mental ini.

Ia menegaskan, ketika seseorang bereaksi berlebihan terhadap hal sepele, itu bukan berarti mereka tidak rasional, melainkan bagian dari diri yang masih terluka sedang berteriak minta perhatian.

Sebagai solusi, dr. Jiemi menyarankan agar orang yang sering mengalami emosi meledak tanpa sebab jelas sebaiknya mendatangi profesional kesehatan jiwa yang memahami pendekatan trauma healing atau terapi ego state.

Dengan terapi yang tepat, bagian diri yang terluka dapat dikenali dan disembuhkan.

“Tujuannya bukan hanya supaya kita bisa menahan marah, tapi supaya bagian diri yang terluka itu bisa disembuhkan. Karena kalau lukanya masih ada, setiap hal kecil bisa terasa besar,” ucapnya.

Belajar dari kasus tumbler Tuku yang hilang di KRL, publik diajak memahami bahwa tidak semua kemarahan berakar dari kejadian yang tampak di permukaan.

Terkadang, ada luka batin yang membuat seseorang sulit mengontrol emosi dan cenderung bereaksi berlebihan terhadap hal kecil.

“Hal yang tampaknya kecil bisa berarti besar bagi bagian diri yang pernah terluka. Itulah mengapa sebagian orang terlihat ‘berlebihan’, padahal yang sebenarnya muncul adalah rasa sakit lama yang belum sembuh,” pungkas dr. Jiemi. (adk)

Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Sariawan umumnya ringan, namun jika tak kunjung sembuh bisa menjadi tanda kanker mulut. Kenali penyebab, gejala, dan cara pencegahannya di sini.
Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Kepolisian New South Wales (NSW) menginformasikan bahwa jumlah korban tewas dalam insiden penembakan massal di Pantai Bondi, Australia, bertambah menjadi 12 orang.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu

Trending

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Kontingen Indonesia menambah perolehan medali di SEA Games 2025, Minggu (14/12/2025).
Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

​​​​​​​Ramalan shio minggu 15–21 Desember 2025 ungkap 4 shio tiba-tiba cuan serta 8 shio stabil dengan nasihat keuangan dan angka hoki masing-masing shio.
Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Berikut profil lengkap anggota Parlemen asal Malaysia, Young Syefura Othman yang terus digoda oleh Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi saat melakukan kunjungan kerja.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT