Ramai Tumbler Tuku Hilang di KRL, Petugas Stasiun Argi Juga Minta Maaf Kepada Anita Dewi, Tegaskan Tak Dipecat KAI
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com - Kasus tumbler Tuku milik Anita yang hilang di KRL hingga adanya dugaan pemecatan petugas stasiun, Argi berakhir damai.
Keduanya berdamai usai adanya mediasi yang dilakukan PT KAI di kantor KAI Wisata Stasiun Gondangdia, Jakarta pada Kamis (27/11) malam.
Dalam video yang dilihat tvOnenews.com pada Jumat (28/11), Argi mengaku bahwa kini dirinya masih sebagai petugas stasiun sebagai passenger service.
"Saya Argi masih dipekerjakan di KAI Wisata di bagian passenger service Commuter line di Rangkas," kata dia.
Argi juga menuturkan permohonan maaf atas ramai kasus Tumbler Tuku tersebut. Diharapkan hal ini menjadi pembelajaran bagi siapapun.
"Saya minta kepada mas Alvin dan mbak Anita bilamana ada salah kata maupun perbuatan saya, terima kasih," ucapnya.
Sebelumnya, media sosial dihebohkan dengan peristiwa hilangnya tumbler tuku seharga Rp300 ribu milik penumpang KRL Anita Dewi yang menyebabkan seorang petugas KAI Commuter kehilangan pekerjaan.
Peristiwa itu terjadi saat Anita merasa kehilangan cooler bag yang salah satunya berisikan tumbler tersebut di Stasiun Rawa Buntu, Tengerang Selatan.
Singkatnya, penumpang tersebut melaporkan kehilangannya kepada petugas di Stasiun. Tak berselang lama petugas itu menghubungi Anita karena barangnya sudah ketemu.
Namun saat dikembalikan, penumpang tidak melihat adanya tumbler di dalam cooler bag tersebut. Sehingga hal ini dibuat viral melalui media sosial thread.
Hingga akhirnya, petugas KAI tersebut dikabarkan dipecat dari pekerjaan karena diduga ada pelanggaran standar operasional prosdeur (SOP) dalam menangani barang yang tertinggal.
Namun, usai kasus ini viral, KAI Commuter angkat bicara. Melalui VP Corporate Secretary Karina Amanda, bahwa pihaknya tidak melakukan pemecatan terkait kasus tersebut.
Karina juga menegaskan proses klarifikasi masih berlangsung.
"Sebagai tahap awal, tentunya kami melakukan koordinasi kepada pihak mitra pengelola petugas front liner," kata dia dalam keterangannya, Kamis (27/11). (aha/dpi)
Load more