dr Zaidul Akbar juga menyampaikan bahwa bahasa breakfast itu merupakan fast yang di break, jadi maknanya setiap hari itu bisa dilakukan puasa. Kapan waktu puasanya yakni pada saat tidur.
Menurut dr Zaidul Akbar, agar lebih lama mendapatkan proses tersebut, seperti memperbaiki hormon, meningkatkan autofagi, apoptosis ditingkatkan, sebaiknya menambah waktu puasa menjadi lebih lama.
Makanya Nabi SAW menyarankan untuk tidur setelah isya, sehingga waktu tidurnya menjadi lama.
Saat waktu tidurnya lama, maka waktu tubuh berpuasa pun semakin lama.
Jika minimal tidur 12 jam, maka tubuh sudah mulai membakar lemak, akan tetapi jangan kacaukan lagi dengan makan pagi dengan porsi yang besar bahkan berlebihan.
(udn)
Baca artikel tvOnenews.com terkini dan lebih lengkap, klik google news.
Load more