Asing Lepas Besar-Besaran, BBCA Jadi Saham Paling Diburu Jual pada Awal September 2025
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com – Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menjadi sorotan pekan lalu setelah mencatat tekanan jual asing terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Sepanjang periode 1–4 September 2025, investor asing membukukan net sell senilai Rp4,18 triliun. Dari jumlah tersebut, porsi terbesar berasal dari pelepasan saham bank milik Grup Djarum ini.
BBCA Jadi Target Utama Aksi Jual Asing
Data perdagangan menunjukkan, net foreign sell di saham BBCA mencapai Rp3,17 triliun atau hampir 76% dari total aksi jual asing sepanjang pekan. Angka ini jauh melampaui saham lain yang juga dilepas asing, seperti Bank Mandiri (BMRI) sebesar Rp738,4 miliar dan Barito Renewables Energy (BREN) senilai Rp206,5 miliar.
Rata-rata harga jual asing di BBCA tercatat Rp7.922,3 per saham, sementara rata-rata harga belinya Rp7.952. Tekanan jual ini berdampak langsung pada pergerakan harga BBCA yang terkoreksi 3,03% dalam lima hari perdagangan terakhir.
Aksi jual masif investor asing ini menjadi perhatian pasar karena BBCA selama ini dikenal sebagai saham dengan kapitalisasi pasar terbesar di BEI dan sering dijadikan barometer pergerakan indeks.
Daftar Saham dengan Net Foreign Sell Terbesar
Selain BBCA, berikut daftar 10 saham yang paling banyak dilepas asing pada periode 1–4 September 2025:
-
BBCA – Rp3,17 triliun
-
BMRI – Rp738,4 miliar
-
BREN – Rp206,5 miliar
-
PANI – Rp205,8 miliar
-
KLBF – Rp193 miliar
-
BBRI – Rp138,1 miliar
-
PSAB – Rp114,2 miliar
-
WIFI – Rp91,4 miliar
-
IMPC – Rp86,9 miliar
-
AMRT – Rp85,1 miliar
Melihat daftar tersebut, dominasi BBCA sangat jelas karena nilainya hampir lima kali lipat dari BMRI yang berada di posisi kedua.
IHSG Tetap Menguat Meski Tekanan Jual Tinggi
Menariknya, meski aksi jual asing cukup besar, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) justru mencatat penguatan tipis sepanjang pekan lalu. IHSG naik 0,47% ke level 7.867,35. Sebanyak 442 saham menguat, 324 melemah, dan 190 stagnan.
Namun, data perdagangan menunjukkan adanya penurunan aktivitas pasar. Rata-rata nilai transaksi turun 28,43% menjadi Rp18,05 triliun per hari. Rata-rata volume transaksi juga terkoreksi 21,09% ke 37,24 miliar saham. Sementara frekuensi transaksi harian turun 9,88% menjadi 2,08 juta kali.
Load more